Assalamualaikum wr wb
Kali ini Kak Ros akan sharing tentang cara merawat kesehatan mental pada diri sendiri yang kemudian dilanjutkan dengan layanan konsultasi psikologi online. Memang, kita bisa cek kesehatan mental sendiri, namun alangkah lebih baik bila tetap konsultasi dengan pakarnya.
Nggak harus ketemu dengan psikolognya kok. ‘Kan males ya kalau masih harus datang ke kantornya. Tapi kita bisa melkukan konsultasi psikologi online atau secara daring.
Belajar Kesehatan Mental Untuk Diri Sendiri
Nah, kebetulan kemarin Kak Ros mengikuti seminar tentang kesehatan mental. Disampaikan oleh mbak Azalia Cindy Permadi Founder Get Spirit dan juga Mbak Selly, M.Psi yang bertindak sebagai psikolog.
Pada dasarnya, kesehatan mental adalah kondisi “sejahtera” seseorang. Yakni, Ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya. Mampu untuk mengelola tekanan yang wajar serta mampu beradaptasi dengan baik.
Pengalaman Mengalami Kesehatan Mental
Hingga saat ini, Alhamdulillah saya tidak pernah mengalami gangguan kesehatan mental yang serius. Tapi kalau perasaan down, sedih, dll yang disebabkan oleh musibah atau ujian, ya memang merasakan. Tapi nggak sampai bikin stress parah.
Ya stress sih, tapi Alhamdulillah masih bisa mengelola emosi dengan baik. Dukungan dari keluarga juga baik. Sehingga dorongan dari dalam diri sendiri untuk bangkit, itu juga Inshaa Allah bisa dilakukan.
Sayangnya, tidak banyak orang yang kesehatan mentalnya sebaik saya. Seperti sahabat saya, yang pengen bunuh diri terus. Ya masalahnya memang banyak sih, tapi berasal dari diri sendiri.
Kalau dia lagi stress dan curhat ke saya, wuah saya bisa ikutan stress loh! Untungnya kemudian dia memilih curhat ke psikolog. Ya untungnya dia basic agamanya bagus sejak kecil. Kalau enggak, dia bisa bunuh diri dari dulu.
5 Cara Merawat Kesehatan Mental dengan Memahami dan Menerima Diri
Pasti banyak banget orang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Tapi jangan sampai itu terjadi ya. Kita harus sehat mental supaya bisa berbuat baik kepada diri sendiri dan orang lain.
Bagaimana caranya? Berikut ini adalah penuturan yang disampaikan oleh Mbak Selly M.Psi selaku psikolog. Silakan simak baik-baik ya!
1. Perlu Kesadaran Diri (Self Awareness)
Pertama-tama, kita perlu adanya kesadaran diri. Kita perlu menyadari tentang diri sendiri, termasuk kelebihan dan kelemahan diri. Jangan ditaruh di awang-awang aja, melainkan dicatat.
Buat jurnal yang isinya kelebihan dan kelemahan diri. Tulis sebanyak-banyaknya. Saat hendak menulis, pasti kita memikirkannya bukan? Memikirkan, membayangkan, mendalami, hingga mungkin masuk ke dalam jiwa.
Lalu bisa juga dikaji tentang personal value dan tujuan hidup. Ingin menjadi seseorang yang seperti apa. Nggak harus ngoyo saat menyampaikan tujuan, tapi santai saja. Lalu coba tentukan apa tujuan hidup. Saat menulis ini, pastikan kita jujur terhadap diri sendiri.
2. Memiliki Keberhargaan Diri (Self-Worth)
Selanjutnya adalah mari kita belajar menghargai diri sendiri. Tubuh ini jangan dicaci maki dong. Memang pernah ada salah, memang banyak salah, tapi mari maafkan.
Yang salah biarlah berlalu. Tubuh ini tak perlu dicaci maki lagi. Mari kita hargai setiap yang tubuh kita pernah lakukan, yang otak kita pernah pikirkan, yang diri kita pernah lakukan kepada orang lain, dan lainnya.
Yakinlah bahwa diri kita berharga. Dia berhak mendapatkan kebahagiaan, ketenangan, dan kenyamanan, atas masa depan yang Inshaa Allah gemilang.
3. Penerimaan Diri (Self-Acceptance)
Setelahnya, mulailah menerima diri sendiri. Menyadari bahwa diri tak sempurna dan tak harus sempurna. Berhenti mengkritik kekurangan. Berhenti mencaci maki diri sendiri.
Tak apa bila kita tak sama dengan orang lain. Kita memiliki keunikan masing-masing. Memiliki faktor yang membentuk diri kita masing-masing. Tak apa bila berbeda. Yang jelas, kita memiliki hak sepenuhnya atas diri ini.
4. Mencintai Diri (Self Love)
Setelah kita mampu menghargai diri sendiri dan mulai menerima diri sendiri, maka kita telah tiba di fase self love alias mencintai diri sendiri. Dalam fase ini, biasanya kita sudah lebih tenang, tidak terlalu memikirkan orang lain, merasa lebih bahagia di hal-hal yang disukai, dan lainnya.
Beberapa cara untuk self care atau mewujudkan self love adalah rajin beribadah (mulai dekat dengan-Nya), rajin olahraga, melakukan hobi, makan atau minum menu favorit, menulis jurnal, melakukan perawatan tubuh, tidur yang cukup hingga melakukan social media detox.
5. Konsultasi Psikolog Online
Kalau ke-4 hal tersebut dirasa masih susah, atau sepertinya masih stagnan di nomor 1, 2, atau 3, maka kita harus ke psikolog. Iya, kita harus konsultasi ke psikolog.
Tenang saja, kita nggak harus datang ke kantor psikolog atau rumah sakit kok. Kadang ‘kan kita yang lagi stress, muales banget kalau harus ke luar rumah.
Tapi kita tetap bisa ke psikolog kok meski dari rumah. Caranya gampang banget, yakni konsultasi psikolog online. Jadi kita bisa konsultasi ke psikolog lewat telepon, video call, atau zoom meeting. Nggak harus pusing-pusing keluar rumah.
 |
| sumber gambar: Canva |
Konsultasi Psikolog Online Terbaik di Bandung
Kebetulan, ada salah satu psikolog di Bandung yang melayani konsultasi psikolog online, yakni Get Spirit. Get Spirit adalah biro psikologi yang melayani training, konseling online, hingga home visit.
Get Spirit ini digawangi oleh Mbak Azalia Cindy Permadi founder Get Spirit serta mbak Theofanny. Mereka berdua sama-sama lulusan S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha dan lulusan S2 Magister Profesi Psikologi Universitas Kristen Maranatha.
.jpg "konsultasi psikolog online terbaik")
Mereka berdua adalah psikolog professional. Buktinya telah menempuh S2 profesi psikologi. Jadi mereka bisa melayani teman-teman semua yang merasa mengalami gangguan kesehatan mental.
Jadi untuk teman-teman yang ingin mencari layanan konsultasi dengan psikolog khususnya psikolog di Bandung, bisa langsung cek ke Instagram get_spirit. Inshaa Allah direspon dengan cepat demi kesehatan mental teman-teman semua.
Kesimpulan
Nah, itulah 5 cara konsultasi ke psikolog yang bisa teman-teman lakukan untuk merawat kesehatan mental. Lakukan secara berurutan mulai dari nomor 1 hingga nomor 4. Kalau stagnan dan nggak bisa lanjut ke cara selanjutnya, maka lanjutkan ke cara yang nomor 5.
Semoga cara-cara tersebut dapat membantu teman-teman untuk melakukan deteksi dini kelainan kesehatan mental. Aamiin…
Wassalamualaikum wr wb
Posting Komentar
Posting Komentar