Pernah nggak sih kamu, yang masih muda dan energik, tiba-tiba ngerasa badan pegal, kepala nyut-nyutan, atau punggung sakit padahal baru aja duduk kerja atau kuliah?
Kalau iya, kamu nggak sendirian. Banyak banget anak muda zaman sekarang, terutama Gen Z, yang mulai sering ngalamin berbagai jenis nyeri, dari kepala, otot, sendi, sampai perut.
Penyebab Gen Z Sering Merasa Nyeri
Padahal usia masih muda, tapi tubuh udah sering “protes” kayak orang tua. Nah, sebenarnya kenapa sih hal ini bisa terjadi pada generasi yang dikenal aktif dan melek kesehatan ini?
Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu tahu penyebabnya dan gimana cara mengatasinya dengan tepat.
1. Pola Hidup Nggak Seimbang
Salah satu penyebab utama kenapa Gen Z sering nyeri adalah pola hidup yang nggak seimbang. Hidup di era digital bikin kamu banyak duduk di depan layar — entah itu untuk kuliah online, kerja hybrid, atau sekadar scroll media sosial.
Posisi duduk yang salah, menatap layar terlalu lama, dan kurang peregangan bisa bikin otot punggung, leher, dan bahu tegang. Akibatnya, muncul rasa pegal, sakit kepala, bahkan migrain.
Belum lagi kalau kamu sering begadang ngerjain tugas atau binge-watching drama sampai tengah malam. Tubuh nggak sempat istirahat dan melakukan proses pemulihan, akhirnya gampang banget muncul nyeri ringan di berbagai bagian tubuh.
2. Kurang Gerak, Tapi Banyak Duduk
Meski sering dibilang generasi yang aktif, faktanya banyak Gen Z justru mengalami gaya hidup sedentari — alias lebih banyak duduk daripada bergerak. Dari pagi sampai malam, aktivitasnya sering didominasi oleh layar: laptop, HP, dan tablet.
Akibatnya, otot punggung bawah, leher, dan bahu jadi kaku. Sirkulasi darah melambat, dan tubuh jadi gampang terasa nyeri bahkan saat melakukan gerakan ringan.
Coba deh, mulai dari hal simpel seperti jalan kaki 10-15 menit, stretching sebelum tidur, atau ikut kelas zumba online. Aktivitas kecil kayak gitu bisa bantu tubuh tetap fleksibel dan mengurangi nyeri yang sering muncul.
3. Stres Digital dan Tekanan Mental
Gen Z dikenal sebagai generasi yang multitasking, ambisius, tapi juga gampang stres. Tekanan akademik, pekerjaan, ekspektasi sosial, sampai bandingin diri dengan orang lain di media sosial — semuanya bisa bikin stres menumpuk.
Dan stres ini ternyata bukan cuma berpengaruh ke pikiran, tapi juga ke tubuh. Saat stres, otot otomatis menegang, sirkulasi darah berubah, dan hormon kortisol meningkat. Akibatnya, kamu bisa ngerasa nyeri di leher, bahu, punggung, bahkan perut.
Makanya, penting banget buat jaga keseimbangan mental. Coba meditasi ringan, journaling, atau sekadar “digital detox” beberapa jam tanpa notifikasi. Tubuh kamu butuh tenang juga, bukan cuma otak yang terus on fire.
4. Pola Makan Asal-asalan
Kebiasaan makan Gen Z juga sering jadi penyebab nyeri yang nggak disadari. Sering skip sarapan, ngopi berlebihan, makan junk food, atau makan nggak teratur bisa bikin tubuh gampang lelah dan nyeri.
Asupan tinggi lemak, gula, dan garam bisa memicu peradangan ringan di tubuh, yang bikin nyeri otot dan sendi makin terasa. Belum lagi kalau pencernaan terganggu — perut jadi sakit, kepala pun bisa ikut nyut-nyutan karena gula darah nggak stabil.
Yuk, mulai ubah pelan-pelan. Tambahin sayur dan buah di menu harian, minum air putih yang cukup, dan hindari makanan olahan berlebihan. Nggak harus langsung “sehat total”, tapi coba lebih sadar sama apa yang kamu konsumsi setiap hari.
5. Kurang Tidur dan Overthinking
Banyak Gen Z yang punya kebiasaan tidur larut malam — entah karena tugas, kerjaan, atau sekadar overthinking. Padahal kurang tidur bisa bikin tubuh gampang sakit dan otot nggak sempat pulih.
Tidur itu bukan cuma soal istirahat, tapi juga proses penting buat regenerasi sel dan pemulihan otot. Kalau kamu sering begadang, hormon stres meningkat dan tubuh gampang tegang. Akibatnya, bangun pagi bukan segar malah ngerasa nyeri di seluruh badan.
Mulailah dengan tidur teratur minimal 7 jam tiap malam. Jauhkan gadget 30 menit sebelum tidur, biar otak bisa tenang dan tubuh siap istirahat maksimal.
Solusi Cerdas Mengatasi Nyeri ala Gen Z
Biar nyeri nggak jadi teman akrab tiap hari, kamu bisa mulai dari langkah-langkah sederhana ini:
- Jaga postur tubuh saat duduk atau belajar. Gunakan kursi ergonomis kalau bisa.
- Olahraga ringan secara rutin. Nggak perlu yang berat, cukup 10–20 menit per hari.
- Kelola stres dengan baik. Coba meditasi, journaling, atau ngobrol dengan orang terdekat.
- Istirahat cukup dan minum air putih. Jangan anggap remeh hidrasi dan tidur berkualitas.
- Gunakan obat anti nyeri bila perlu. Misalnya paracetamol untuk sakit kepala, ibuprofen untuk nyeri otot, atau naproxen untuk nyeri haid.
Tapi ingat, selalu gunakan obat sesuai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan. Kalau nyeri terus berulang atau makin parah, sebaiknya konsultasi langsung dengan dokter.
Beli Obat Anti Nyeri yang Aman di Halodoc
Kabar baiknya, sekarang kamu bisa beli obat anti nyeri dengan aman dan mudah tanpa harus keluar rumah. Langsung aja ke Halodoc.
Di sana tersedia berbagai pilihan obat anti nyeri dari merek terpercaya — mulai dari paracetamol, ibuprofen, naproxen, sampai vitamin pendukung tubuh biar nggak gampang pegal lagi. Kamu juga bisa konsultasi langsung dengan dokter lewat aplikasi Halodoc sebelum membeli, biar tahu mana yang paling cocok untuk kondisi kamu.
Jadi, buat kamu para Gen Z yang sering ngerasa nyeri meski masih muda, jangan abaikan sinyal dari tubuh, ya! Perbaiki pola hidup, jaga kesehatan mental, dan kalau butuh bantuan cepat, langsung aja kunjungi Halodoc!
Tubuh sehat, pikiran tenang, dan kamu bisa tetap aktif ngejar mimpi tanpa terganggu rasa nyeri! 🌿
Posting Komentar
Posting Komentar