Mengapa Harus Nulis Diary? Sepenting Itukah?

2 komentar
Konten [Tampil]
Diary adalah sebuah ekspresi yang tertuang dalam sebuah memori yang menceritakan tentang apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasa.

Fungsi diary akan dapat terwujud jika kau memanfaatkannya secara berkesinambungan.


Nulis Diary Untuk Cewek dan Cowok

Biasanya nih, diary ditulis oleh sebagian besar kaum hawa karena kaum hawa memiliki perasaan yang teramat dalam untuk mengembangkan emosinya (emosi baik maupun buruk).

Tetapi, kata siapa cowok nggak boleh nulis diary?

Boleh kok. Kalo ada cowok yang suka nulis diary, itu menandakan bahwa dia adalah orang yang berpikir tidak hanya menggunakan rasio, ia juga menggunakan hati untuk memilih mana yang terbaik.

 Contoh cowok yang suka nulis diary antara lain: Andrea Hirata, Agustinus (penulis Selimut Debu, asli Lumajang euy!), Richard dll.

Diary Juga Bisa Berupa Gambar Atau Foto

Oh iya, kata siapa kisah hidup hanya bisa tertuang melalui tulisan?

Diary nggak cuma ditulis dalam bentuk buku harian, tapi diary juga dapat dibuat melalui serentetan gambar atau foto. Biasanya seniman mengekspresikan kisahnya dengan memanfaatkan media gambar, seperti buku gambar, kanvas dll.

Lain pekerjaan, lain pula media pengekspresiannya. Seorang fotografer biasanya memotret apa yang ia lihat dan ia bukukan untuk dijadikan satu.

Contohnya pada film A Little Think Called Love. Kisah hati juga dapat dituangkan ke blog loh?!

Ya, manfaatkan media yang ada dan blog adalah salah satu media yang baik.

Tetapi jika kamu menuangkan kisahmu melalui blog, kamu harus rela kisahmu terbaca oleh orang lain.

Yaa, jika ada cerita yang bersifat rahasia, sembunyikan saja.

Jadi yang kamu posting di blog adalah sesuatu yang kamu pandang, tidak bersifat rahasia dan layak dibaca oleh umum.

Diary Sebagai Sumber Penghasilan

Btw, diary juga dapat dijadikan sumber penghasilan yang tak terduga loh? Nggak percaya? Coba aja!

Perlu kamu tahu bahwa ada salah seorang yang berhasil mengalirkan uang ke dompetnya berkat diarynya (NB: uang yang dimaksud adalah halal).

Seperti Raditya Dika ( www.radityadika.com ).

Dia selalu menulis kisah hidupnya melalui blog dan ternyata banyak orang yang mengunjungi blognya dan banyak orang yang memasang iklan di blognya.

Wow, uang mengalir deras ke kantongnya.

Diary juga bisa dijual loh?!

Tapi diary yang dimaksud adalah diary yang benar-benar real, memiliki kesan yang berarti dan memiliki pesan yang amat dalam. Seperti novel milik Andrea Hirata, Agustinus, Angelina SOndakh – Adjie Masaid dll.

Diary juga bisa dijadikan sebagai media tanya jawab.

Yaa seperti mattlogelin, seorang ayah yang harus menjadi ayah dan ibu untuk mengasuh anaknya tercinta.

Ia kebingungan bagaimana cara untuk menggantikan popok anaknya, bagaimana memandikan anaknya dll.

Pada blognya, ia selalu menampilkan hasil jepretan kameranya yang menceritakan tentang perkembangan anak satu-satunya.

Buka aja di www.mattlogelin.com

Salah satu manfaat diary bagi perkembangan otak adalah melatih otak dalam hal memori. Menulis diary juga memaksa kita untuk mengingat-ingat apa yang telah terjadi sebelumnya. Dan menulis diary adalah cara yang tepat untuk melatih memori otak.

Berniat menulis diary? Silahkan dicoba.

Kesimpulan

Hal yang pertama dilakukan untuk menulis diary adalah berniatlah, sebutkan apa tujuanmu dan tuangkanlah untuk yang pertama kali. Langkah selanjutnya akan berjalan seiring waktu.

Dan suatu hari nanti kau akan menemukan makna dari diarymu.


Related Posts

2 komentar

  1. Aku ingin menggarisbawahi bahwa "Kalo ada cowok yang suka nulis diary, itu menandakan bahwa dia adalah orang yang berpikir tidak hanya menggunakan rasio, ia juga menggunakan hati untuk memilih mana yang terbaik.". Saya setuju dengan pendapat ini, karena menurutku salah satu fungsi mnulis diary adalah mengasah perasaan kita agar lebih peka terhadap diri sendiri, juga lingkungan orang lain..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuah cil, kamu mbacanya kok nyampe sini??? ecieeeee menjelajahi blogku ya???
      haha,
      btw, makasih ya pendapatnya...

      Hapus

Posting Komentar