dari Hotel ke Rafting dan Tubing Jember (3 of 3)

2 komentar
Konten [Tampil]
Assalammualaikum wr wb

Selamat pagi… Pagi ini saya masih melanjutkan keseruan cerita famtrip. Inshaa Allah ini catatan terakhir tentang Famtrip 2017. Untuk catatan sebelumnya, bisa baca di sini:

Mengenal Lebih Dekat Museum Tembakau, BIN Cigar dan Puslit Kopi Kakao
Menguak Keindahan Pantai Watu Ulo dan Papuma, Beserta Legendanya

Menyesap Pagi di Hotel Green Hill

Dini hari itu, mata terlelap hanya sebentar. Tidur pukul 1.30, lalu terbangun pukul 3. Alarm weker dan alarm tubuh sudah seirama. Kala membuka mata, rasa lelah hilanglah sudah, justru yang terjadi adalah tubuh lebih fresh dan segar bugar. Mungkin karena tempat tidur yang empuk dan nyaman kali yaa, sehingga membuat lelah penat lepas semua.

Menjelang fajar, saya keluar menuju balkon untuk menyesap aroma udara pagi. Sementara itu, Zevi masih tertidur pulas. Ia terlalu nyaman dengan kasur yang nyaman dan selimut yang hangat. Cuaca pagi itu sejuuuk sekali. Namun matahari tak kunjung muncul, hanya mendung yang bergelayut, ada apakah? Tak berapa lama kemudian, hujan turun menyirami bumi. Rupanya Malaikat Isrofil sedang menunaikan tugasnya.

green-hill-hotel
Ngobrol pagi di depan balkon (foto oleh Nana Warsita)

Hari ini, saya dan teman-teman akan melanjutkan kegiatan famtrip dengan bermain rafting-tubing di Jumerto  Rafting, mengunjungi Batik Rolla dan pusat oleh-oleh khas Jember. Dengan cuaca seperti ini, saya ragu untuk rafting nanti, biasanya air akan meninggi. Ya sudahlah, didoain saja, semoga keadaan selalu baik dan membahagiakan.

Jumerto Rafting

Kami tiba di Jumerto sekitar pukul 10 siang. Matahari tak terik kala itu. Cuacanya teduh-teduh syahdu. Sesampainya di rumah Ketua Pokdarwis, kami disuguhi sajian jajanan ndeso seperti ote-ote, jemblem, telo, dsb. Cocok banget dinikmati saat cuaca sendu-sendu begini.

jumerto-rafting
Tulisan Jumerto Rafting yang menyambut kedatangan wisatawan (foto oleh Nana Warsita)
jumerto-rafting
Menikmati jajanan ndeso (foto oleh Nana Warsita)

Hari itu kami berkesempatan untuk mencoba bermain rafting di Jumerto. Meski tergolong belum genap satu tahun didirikan, namun Jumerto Rafting sudah memiliki banyak peminat dan sering mendapat perhatian oleh para wisatawan yang ingin bermain arus sungai. Sederhananya, orang bilang kitir-kitiran atau tir-kitiran.

jumerto-rafting
Diantar menuju hulu dengan menggunakan pick up (foto oleh Nana Warsita)

jumerto-rafting
Ya Salaam... muka-muka pada kucel dekil banget

jumerto-rafting
Teman-teman yang siap bermain rafting

Sungainya berhulu pada pegunungan Argopuro, lalu berhilir sampai Jember. Di sungai ini, ada beberapa titik jeram di jalur sepanjang 5 km. Tantangan terberatnya pada debit air. Saat musim kemarau, airnya kecil dan sangat kesulitan menggunakan perahu karet. Kalau masih ingin bermain, bisa diatasi dengan menggunakan ban karet, sehingga nama permainannya menjadi tubing.

Namun saat musim penghujan, wuah jangan ditanya. Debit air meninggi, tapi sungai tak sampai meluap karena sungainya besar. Hanya saja perlu kehati-hatian dan ekstra waspada apabila masih nekat untuk bermain rafting dan tubing.

Seperti keadaan kami saat itu, yang pagi tadi turun hujan, sehingga debit air meninggi, arus semakin deras. Saya tak berani turun. Hanya duduk-duduk santai di pinggir sungai sambil ngobrol dengan para youtuber dan admin medsos hits Jember. Kami saling bertukar cerita tentang keunikan hobi dan profesinya, beserta feenya, hehehe.

Sementara itu, ada beberapa teman dengan mental kuat yang memberanikan diri untuk mencoba rafting dan tubing. Melihat mereka saja bikin ndredeg, apalagi terlibat langsung ya.

jumerto-rafting
Pasukan rafting dadah-dadah bahagia (foto oleh Nana Warsita)
jumerto-rafting
Aduhai yang di depan bisa se-sweet itu ya 😆 (foto oleh Nana Warsita)
Rafting Jumerto ini aman dan safety kok. Setiap rombongan rafting, dalam satu perahu karet ada seorang skiper yang ikut mengendalikan laju boat. Selain itu juga ada tim rescue yang ditempatkan di masing-masing spot jeram.

Beda halnya dengan tubing. Setiap dua pemain tubing, maka dijaga oleh seorang guide yang ikut menemani pemain tubing. Tentunya tim rescue juga tetap ada di masing-masing titik.

Btw, kalau untuk tubing, saya pernah bermain tubing di tempat lain, masih saudaranya Jumerto Rafting, yaitu Raung Tubing Adventure yang ada di Sumberbulus. Saya sudah 3 kali ke sana dan merasa canduuu. Recommended. Ayok ke sana.

Di manapun para pengelola wisata rafting dan tubing berada, tentunya mereka mengusung visi misi yang sama. Bukan sekedar berambisi menjadikan sungai untuk tempat wisata. Melainkan juga menjaga sungai agar tetap bersih dan lestari. Secara tidak langsung, pengelola wisata akan mengajak para warganya untuk menjada kebersihan sungai dan merawat sungai, supaya tetap terjaga dan dapat dinikmati keindahannya.

Sesi Sharing

Kami baru selesai dari rafting sekitar pukul 2 siang. Agenda sudah molor dari jadwal yang direncanakan. Maka untuk dua destinasi selanjutnya, dibatalkan oleh panitia Famtrip. Demi keselamatan dan kemaslahatan umat. Apalagi hujan masih menderu. Ah, rupanya Malaikat Isrofil masih belum selesai bertugas.

Sore itu, setelah kami bersih diri dan merasa fresh, kami berkumpul dan bersantai di rumah ketua Pokdarwis Jumerto. Sambil menikmati camilan yang ada, kami berkesempatan untuk berbagi cerita. Tentulah pemikiran, pendapat, dan perasaan antar orang beda-beda, apalagi dengan latar belakang yang beragam.

jumerto-rafting
Sesi sharing dengan Dinas Pariwisata Jember

Dari kesemua pendapat yang tercurahkan saat itu, terangkum sebuah harapan agar setiap warga Jember dapat mengabarkan keindahan Jember kepada khalayak luas. Supaya banyak orang yang berkunjung dan beramah tamah di Jember. Tentunya supaya Jember semakin mendunia.

Selesai sharing, kami diajak bermain oleh para Gus Ning. Mainnya sederhana aja, games indoor, judulnya Around the World. Btw, apabila berhasil menjawab di permainan tersebut, akan mendapatkan hadiah loooh, berupa tiket bermain rafting di Jumerto. Wuah, lumayan.

Alhamdulillah, saya menjadi salah satu orang yang berhasil mendapatkan free ticket tersebut. Rencananya mau saya gunakan, tapi yaa masa’ saya datang gratis ke Jumerto tapi teman-teman saya membayar. Akhirnya tiket itu saya berikan kepada Kak Arif, seorang youtuber yang juga memenangkan free ticket tersebut, yang rencananya akan dia jadikan giveaway sebagai perayaan 10.000 subscribersnya. Buruan gih, ikuti giveawaynya di sini: Giveaway Instagram
---

Alhamdulillah. Selesai sudah kegiatan famtrip Jember 2 hari 1 malam  ini. Seruuuuu. Serunya banyak. Saya bisa mengenal teman-teman baru, jelajah wisata edukatif dan wisata alam, juga mendapatkan kesempatan dan pengalaman luar biasa. Sekali lagi, Alhamdulillah.

Saya kira cukup sekian catatan saya tentang Famtrip Jember 2017. Panjang banget euy ceritanya. Teman-teman kalau mau ke Jember, berkabar yaaa…. Mungkin aja bisa saya temani, hehehe.

Terima kasih sudah menikmati catatan ini.
Wassalammualaikum wr wb

Related Posts

2 komentar

  1. Nggak banjir mbak jeramnya..? Jogja lagi diterjang hujan dan banjir ni..

    Banyak destinasi yg ditutup karena membahayakan..

    BalasHapus
  2. keren sih mbak pada berani menerjang sungai abis ujan buat rafting :D aku dari dulu belom kesampaian karena ndredek terus malah, haha.

    BalasHapus

Posting Komentar