Bimbingan Online dengan Kombim dan Beli Hapenya Ayah

Konten [Tampil]
Assalamualaikum wr wb

Fiuh, udah lama enggak update cerita sepekan. Ini pun ngerjainnya dirapel dengan 4 konten cerita sepekan. Iya, ini tulisan hutang, haha. Lumayan sih, bisa sekaligus mengingat-ingat saya ngapain aja selama pekan itu.

Masih Ngerjain Tesis

Masa pandemi yang membuat kita harus di rumah aja ini bikin kita tambah malas ya. Maunya rebahan aja. Entah dah tesis gimana kabarnya. Kadang panik juga kalau teman seangkatan ada progress. Tapi entah kenapa, saya mager banget.

Ya tetap ngerjain sih. Dicicil sebisanya. Tapi ya gitu, mager banget. Kalau ada hal yang enggak bisa, atau programnya error, bisa didiamin lamaaa banget. Mutungnya lama. Sok-sok ngambek. Halah. Dasarnya aja yang males.

Pertemuan Online dengan Kombim

Fiuh, tiba-tiba dosen kombim (komisi bimbingan) ngajakin pertemuan online dong. Nanya progress kita apa, bagaimana dan sampai mana. Bareng Bu Elida dan Pak Adit.

Waktu itu saya numpang wifi dan laptopan di rumah Mas Dian. Wifinya kan kencang. Saya pikir pembahasannya alot. Ternyata bisa ngeles-ngeles dikit. 

bimbingan-skripsi-online

bimbingan-skripsi-online

Tapi ya gitu, tetap aja, orang yang dibidik untuk disuruh ngomong pertama kali ya saya. Membahasnya panjang banget pula. Namun Alhamdulillah dilancarkan.

Saat itu saya bilang tesis saya tinggal kalibrasi. Padahal masih belum running. Ada program yang error. Hadeh.

Beli Hapenya Ayah

Hapenya Ayah itu lemot banget. Dulu pernah saya tawari untuk menggunakan hape saya, Redmi yang dapat hadiah lomba itu loh. Tapi Ayah enggak mau. Padahal hape saya itu meski cuma 1 juta, tapi udah update dengan sistem yang ada sekarang.

Lalu, kemarin, hape Ayah lemot banget. Enggak bisa diapa-apain. Akhirnya Ayah memutuskan untuk beli hape. Maunya beli yang 2 juta. Ya saya bilang kalau hape sekarang tuh 1,5 juta udah bagus banget. Alot euy negonya. Akhirnya diputuskan budget maksimal 1,7 juta. Kami disuruh mencari dan membelikannya.

Hape yang dimau: Samsung. Padahal kan ada yang lebih bagus daripada Samsung dengan harga segitu ya. Tapi ya kalau orangnya maunya dan sregnya ke merk tersebut, enggak bisa dipaksa juga untuk menggunakan merk lain.

Jadilah kami beli di Samsung Store yang ada di jalan raya. Wuaw, lumayan murah. Soalnya official kayaknya. Di tempat lain dikasihnya hampir 1,7 juta. Kalau di sini cuma 1,5 juta. Wuah lumayan. Sisa uangnya bisa buat jajan.

beli-hape-samsung-a10

Kami pulang dengan membawa Samsung A10 seperti yang dimau Ayah. Semua data dipindah. Yang mengurus kebutuhan hapenya Ayah ya Adek, hehe. Saya mah bagian komentar, hoho.

ayah-dan-adek

Main sama Shanum

Di masa pandemi ini, saya masih sering main ke rumah Shanum. Enggak tahu. Kangen aja. Ngajak Shanum jalan-jalan. Jalan-jalan ke taman di kompleksnya. Lihat ikan, burung, dsb.

Karena masih pandemi, jadinya masih pake masker.

main sama shanum di lumajang

main sama shanum di lumajang

Btw, ada Fatim di rumah, hohooo

fatim-di-rumah

Udah, segitu aja ceritanya

Wassalamualaikum wr wb
Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

Posting Komentar