Bicara nilai raport

21 komentar
Konten [Tampil]
Barusan Demsy ke rumah, pinjem avometer sama alas line tracer. Terus kita ngobrol sebentar mbicarain tentang nilai raport.
"Gimana nilai raportmu?"
"Alhamdulillah, nilai rata-rata ku naik. Kamu dem?"
"Turun."
Loh???!!! Kok turun?! Bukannya si Demsy ini termasuk orang yang pinter ya? Masa' iya sih bisa turun???
"Kok bisa turun? Emangnya turun berapa?"
"0,25"

Meskipun turunnya dengan nilai  - nol koma - tapi perubahan nilai ini sangat berpengaruh sebagai penilaian utama untuk ikut SNMPTN undangan. Di SNMPTN undangan, yang diprioritaskan adalah stabilnya nilai rata-rata dan meningkatnya nilai mata pelajaran eksak. Stabil yang diminta, bukan naik turun. Syukur-syukur kalo naiknya satu angka satu angka alias stabil. Awalnya 82, terus naik 83 dan akhirnya mungkin 85. Itu yang diminta. Kalo nilainya 87, terus 85 dan berakhir di 89, sulit sekali diterimanya. Soalnya yang SNMPTN minta itu ya nilai yang stabil, bukan nilai yang kayak gigi walang.

"Kamu tau Arira?"
"Ya? Kenapa? Dia rangking 1 di XI A6 kah?"
"Enggak, yang rangking 1 di kelasku Erin."
"Kenapa Rira?"
"Jumlah nilainya turun 10 poin."
"Loh?! Tapi nilai rata-ratanya nggak turun kan?"
"Otomatis turun..."
Ya Allah... nggak bisa disangka ya, padahal Arira itu anak yang pinter. Pinteeeeeeeeeer banget. Aku sangat menghargai perjuangannya mendapatkan beasiswa. Dia sering pinjem buku sana-sini. Nggak ada kata main-main dalam kamusnya. Tapi kenapa nilainya jadi jelek begini?

Tadi aku sempet share sama temen-temen saat mau menjenguk ayahnya Nimas yang kena gejala stroke di rumah sakit. Ada aku, Abdi, Unggul, Ningrum, Tyas dan Nimas yang saling berbagi cerita mengenai nilai raport. Nilai raport mereka juga alhamdulillah naik semua... Si Ningrum ranking 1 di kelas ku XI A2, Nimas yang dulunya rangking 1, sekarang jadi rangking 2 disingkirkan oleh Ningrum. Yang rangking 3 Carina. Si Carina menggeser Maya untuk turun ke posisi rangking 4. Ah, Maya, setiap semester pasti turun rangking. Dulu, saat semester 1 dia rangking 1, semester 2 rangking 2, semester 3 rangking 3, dan sekarang semester 4 rangking 4. Kok bisa ya Maya menata rangkingnya itu?

Sebenarnya sih, nilaiku juga ada yang turun, tapi nggak terlalu berpengaruh kok, soalnya nggak di mata pelajaran eksak. Turun 1 poin di pelajaran agama dan PLH. Sempet heran juga, kenapa nilai agamaku jadi turun ya? emangnya agamaku nggak bener ya??? Si Abdi nilainya turun di bahasa Indonesia. Kalo Unggul nilainya turun di biologi, turun 1 poin. Beuh, turunnya kok di Biologi.... Jumlah nilainya Rere juga turun 1 poin, tapi nilai rata-ratanya tetap, tapi ya...... gimana ya....

Rangking 1 paralel diraih oleh Novi, anak XI A1, dia emang nggak pernah nonton TV, jadi wajar banget kalo dia mempertahankan posisinya di rangking 1 paralel. Rangking 2 paralel disabet oleh Maulidha, dia kipernya XI A3. Ohya, Novi dan Maulidha ini pengen kuliah di Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya.  Beuh.... saingan berat buat si Ningrum yang juga pengen ke FK UNAIR. Ningrum ini anak olimpiade biologi yang nembus provinsi. Wuah, mereka bertiga bener-bener saingan yang hebat. Rangking 3 paralel diraih oleh Alam Christian, semester kemaren dia yang rangking 2 paralel. Alam ini sempat mewakili SMADA untuk melakukan pembelajaran di Australia selama 2 minggu. Dia emang orang kaya, pinter pula. Rangking 4 diraih oleh Mardiana, dia juga anak olimpiade kimia ang berhasil nembus provinsi. Untuk rangking-rangking selanjutnya, aku nggak tau. Dan aku nggak tau deh ada di urutan ke berapa. Sepertinya jauuuuuuuuuuuh... Tapi yaa semoga aja di kelas 3 nanti aku bisa lebih giat dan berhasil menembus SNMPTN undangan.

"Kamu tau nggak, nilai rata-ratanya Novi berapa?"
"Nggak tau. Berapa?"
"89"
Beuh ! Nilai macam apa itu? Gimana caranya dia ngatur nilai untuk kelas 3 nanti ya? Masa' sih dia bakalan dapet nilai rata-rata 90 untuk kelas 3 dan itu artinya di setiap ulangan ia akan sering mendapatkan nilai 90. Hei, soal ulangannya susah-susah tauuuuuuuuuuu !!!

"Ohya, anak-anak robotika pada galau nilai raport."
"Haeh? Galau nilai raport?"
"Iya. Tahu depan Angga nggak dibolehin ikutan ekskul robotika. Nggak dibolehin sama ayahnya."
Nah loh?! Padahal Angga adalah salah satu aset anggota robotika yang mahir dalam robotika. Aku sanga salut dan menghargai niatnya untuk serius di robotika.
"Palingan nilainya turun," sambung Demsy.
Yaa... mau gimana lagi? Aku juga nggak bisa bicara apa-apa kalo urusan dengan orang tua.

"Rina masuk IPS."
"Emangnya dia pengennya dimana?"
"Pengennya di IPA. Tapi dia masuk ke IPS gara-gara nilai kimianya nggak nyampe."
"Tapi dia tetep ikut ekskul robotika kan?"
"Iya, dia masih tetep ikut..."
Syukurlah...

"Tapi... Kevin..."
"Loh? Kenapa Kevin???"
Kevin ini calon ketua robotika tahun depan yang akan menggantikan Demsy.
"Galau juga. Palingan nilai raportnya juga turun."

Hadduh !!!! Nilai raport kalian kok pada turun semua sih? Kan aku juga yang sedih ngeliat nilai raport kalian jatuh kayak gini...


sumber gambar: http://blog.firstari.com/?p=1097

Related Posts

21 komentar

  1. Gue jadi pengen SMA lagi :O

    BalasHapus
  2. Obrolan yg kira2 semacam ini terjadi juga sama saya sekitar 7-8 tahun yg lalu ;))

    Masuk IPA/IPS, yang mana aja boleh. Yang penting tidak lantas merasa hebat menjadi siswa jurusan IPA/IPS, karena kedua jurusan ini berbeda 'aliran' kan ya :)

    BalasHapus
  3. wahh,,ini sih lebih bagus dari pada saya..

    BalasHapus
  4. Yang penting sudah berusaha belajar..
    Nilai rapor hanya untuk memicu kita ..
    Untuk lebih bersemangat dalam belajar..

    Tul Ga?

    BalasHapus
  5. *lihat rapot sendiri*
    *kemudian sedih*

    BalasHapus
  6. ekskul robotikanya tuh asyiikk banget kayaknya..sayang jamanku sekolah belum ada tuh Cha..bersyukurlah sekolah di jaman sekarang..#LHO?

    BalasHapus
  7. Saya senang dengan artikel ini. Sudah liburan belum nih. Salam kenal ya. Izin follow. Salam dari blogger Pontianak. Kalimantan Barat

    BalasHapus
  8. Gak tau berapa entar nilai raportku di padang mahsyar! Huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau nilai pelajaran eksak mu jelek kamu tanya aja sama eksak yang ini Cha, kali aja dia bisa :D

      Hapus
  9. banyakyang galau sama nilau ya ocha :)

    BalasHapus
  10. Semoga sukses dan selalu diberi kemudahan oleh Allah.

    BalasHapus
  11. Mudah-mudahan nilainya pada bagus semua ya, tentunya dengan menambah jam belajar Lho.

    BalasHapus
  12. pinter gag nya seseorang bukan di tentukan oleh nilai raport :(

    BalasHapus
  13. Wah ... Benar- benar bahas nilai raport ....

    >> Semoga kalian semaunya sukses yah ^^

    BalasHapus
  14. emang nggak ngaruh sih mau pinter atau gimana juga pas ulangan mah, dulu juga juara umum di sekolah gw malah nilai rata-ratanya bisa di bilang jadi paling kecil pas kelulusan, semua pada nggak nyangka. mungkin karena faktor lain yang mempengaruhi, terlalu tenang, percaya diri atau apalah itu.

    BalasHapus
  15. Aku belum liat nilaiku euy...
    Dulu rapotku turun terus, drastis, tetep aja tuh keterima PMDK :P
    *songong maks*

    BalasHapus
  16. dulu sewaktu SMA, aku termasuk yang turun banget! Kelas X, rangk.1 kelas XI rank. 4, eeh pas kelas XII turun bablass jadi rank. 8..
    TIps buat SNMPTN Undangan gedeiin nilai saat kelas XII yaa, karena itu lah momentum awal saat masuk dunia universitas. SEMANGAT!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. tes, komen saya nggak masuk... di-spam-kan kali ya...

      Hapus
  17. naik turun nilai biasa sebenarnya ya Mbak. cuma kadang, karena sudah terbiasa bawa medali emas,lalu tersandung jadi nggak dapet medali, tentunya membuat tidak nyaman siapapun yang menyaksikan.

    BalasHapus
  18. mau dong kembali skolah, smua blog lagi bicara soal bagi raport :)

    BalasHapus
  19. kakak , saya mau minta saran dong .Saya aktif dalam kelas , setiap guru memberikan pertanyaan saya bisa menjawab . Dan temen2 saya tdk bisa , suatu saat , ada ulangan harian ,nilaiku kalah dg temanku , tp tmnku ini mencontek .dan sejak itulah , saya agak diremehin sama teman-teman saya . Solusinya gimana kakak ? saya pengen nyabet rangking 1 paralel di SMA .Terima kasih :)

    BalasHapus

Posting Komentar