HBD Acil...

3 komentar
Konten [Tampil]
Assalammualaikum
Postingan ini, saya tulis kemarin tanggal 10 Juni 2014, baru sempat saya posting saat ini. Sebenarnya, kehadiran new post saya ini mengingkari janji saya pada previous post saya yang terakhir, bahwa saya akan menceritakan tentang foto tersebut dan cita-cita saya saat masih kecil. Tapi ya sudahlah, masih ada kepentingan yang lebih genting. The important post for now is posting about my friend name’s Damar Gumilar who celebrate his birthday on June 10th.

Who is Damar Gumilar? Ini dia penampakannya...

Bagaimana? Ada yang tertarik? Kalau ada yang berminat untuk berkenalan dengannya silahkan hubungi saya, muehehe... tetapi sebelumnya baca dulu profil dia berdasarkan tulisan saya berikut ini..
Damar Gumilar, nama lengkapnya. Bisa dipanggil Damar, atau Acil. Acil adalah singkatan dari adek kecil (kalau nggak salah sih pemberian nama panggilan dari kakaknya). Kalau saya sih, telah terbiasa memanggil dia dengan nama Acil.

Dia terlahir dari rahim seorang Ibu yang bersuami dr. Wirasno pada tanggal 10 Juni 1995. Dan sekarang ia genap berumur 19 tahun. Alhamdulillah, dia bisa merasakan bagaimana indahnya menjalani warna-warni kehidupan selama 18 tahun.

Saya telah berteman dengannya sejak TK. Alhamdulillah, hubungan pertemanan kami tetap baik, mengingat bahwa kami memiliki kesamaan sekolah, yaitu TK Al-Ikhlash, SD Al-Ikhlash, SMPN 1 Lumajang dan SMAN 2 Lumajang.

Saya nggak terlalu ingat bagaimana awal pertemuan kami saat TK. Yang saya ingat, ketika belajar di bangku TK, ibu saya dan pembantunya Acil sering ngobrol bareng, tentunya ngobrol dengan para ibu-ibu rumpi yang mengantar anaknya sekolah. Dari situ saya tahu siapa Acil.

Siapa Acil saat TK? Seorang anak kecil berkulit putih, bertubuh genduuut, pipi tembem. Sudah, itu saja yang saya ingat. 

Siapa Acil saat SD? Seorang anak kecil berkulit putih, bertubuh genduuut, pipi tembem, pintar dan pembawa bekal kentang goreng yang sering dipalakin sama temen-temen sekelasnya termasuk saya. Kami sama-sama menghuni kelas 1b dan 2a. Saat kelas 2, Acil sempat menjalani operasi usus buntu, yang kemudian mengharuskan dia mengonsumsi makanan yang berserat halus (eh, gitu ya Cil?), salah satunya adalah kentang. Hampir setiap hari, dia membawa bekal kentang untuk dimakan saat istirahat. Eh lah kok malah dipalak sama temen-temennya? Saya juga salah satu bagian dari orang yang memalak makanannya Acil. Hal ini berlangsung sampai kelas 6, muahaha... Sorry cil... Tapi terima kasih banyak Cil, makananmu sangat berarti bagi kami selaku para fakir makanan...

Kalau nggak salah sih, saya dan Acil nggak sekelas saat kelas 3 dan 4 SD. Kemudian, kami berdua masuk kelas 5a, dimana kelas tersebut berisikan murid-murid yang memiliki akademik cukup baik. Di kelas tersebut pada kesempatan kosong; saya, Acil dan teman-teman lainnya bermain bersama. Tahukah kami bermain apa? Ehem, bekel. Iya, main bekel. Pake 1 bola bekel dan 10 kecik, kadang pake 20 kecik. Pada kelas 5 tersebut, saya baru tahu mengenai adanya permainan bekel. Saya sih, mainnya nggak lihai-lihai banget. Kalau permainan bekelnya Acil? Wuah, saya nggak begitu ingat, daya ingat saya terlalu buruk saat itu.

Kelas 6 SD, kami sering main bareng dengan teman-teman lainnya. Basecampnya di rumah Acil. Kau tahu kenapa basecampnya di rumah Acil? Karena.... karena... ehem, makanannya banyak, muahaha. Selain jaraknya dekat dari rumah teman-teman lainnya karena rumahnya yang ada di pusat kota, makanan yang selalu tersedia juga menarik minat kami untuk bertandang main ke rumahnya. Terkadang, kita main komputer, bulu tangkis dan ala kadarnya.



Berganti tahun, berganti pula sekolah kami, namun sekolah kami tetap sama, yaitu SMPN 1 Lumajang yang notabene sekolah favorit di Lumajang. Kelas 7 SMP, kami nggak sekelas. Barulah kelas 8 SMP, kami sama-sama menghuni kelas 8b, tapi kami jarang bermain bareng. Dia sibuk sama temennya, saya juga sibuk sama temen saya. Ketika di kelas, dia duduk di depan, saya duduk di belakang. Jarang ketemu, meski sekelas. Yaa sesekali kami ngobrol bareng untuk menjaga hubungan pertemanan kita.

Kelas 9 SMP, kami tidak menghuni kelas yang sama. Saya di kelas 9e atau Carbone, dia di kelas 9f atau Cobanef. Sering banget, Acil datang ke kelas saya. Saya tidak begitu tahu alasan dia sering datang ke 9e, samar-samar, mungkin ada kepentingan lain yang saya tidak tahu. Yaa, sebenarnya saya tahu, tapi tidak mungkin saya ceritakan disini. Ibarat peribahasa, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan kepleset juga. Sepandai-pandainya ia berakting tentang sesuatu yang ada pada dirinya, seorang sahabat pasti peka dan tahu apa yang dimaksud, dan bahkan mungkin ia akan berdiam diri saja, karena ia tahu alasan mengapa ia harus diam saja. Benar, Cil?

Berganti tahun, berganti pula seragam kami, namun tempatnya sama, hanya serkong dan serku (geser bokong dan geser bangku). SMPN 1 Lumajang dan SMAN 2 Lumajang berada di satu kawasan yang sama, yaitu Sekolah Unggulan Terpadu alias SUT, bukan Sekolah Urunan Terus, tapi akan dibenarkan bila disebut Sekolah Ulangan Terus.

Mengenakan seragam putih abu-abu, kami tak lagi sekelas karena dia masuk kelas akselerasi (kelas percepatan 3 tahun menjadi 2 tahun masa belajar). Saya sih milih yang sedang-sedang saja, yaitu kelas reguler sajaaa, menikmati indahnya masa-masa SMA. Meski kita nggak sekelas, kita juga sering bertemu, lebih tepatnya Acil sering datang ke kelas saya hanya untuk curhat, cerita ini itu. Di luar kegiatan belajar, kami juga sering bertemu, yaa palingan saat buber SD, hehehe...

Dari seragam putih abu-abu, beralih ke pakaian bebas. Ya, kami kuliah. Sekarang dia sedang menjalani masa kuliah semester 4 di Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. Dia bertekad menjadi dokter. Biaya ada, kemauan ada, niat ada, eksekusi pun juga sudah ada. Pokoknya, masa depan dia untuk menjadi dokter sudah sip. Yang berminat untuk ngedate dengan Acil, silahkan hubungi saya, mumpung dia masih single... Buruaaaan. Untuk pendaftar pertama, akan mendapat obat bius dari calon dokter Damar Gumilar, muehehe..

Beda lokasi kuliah, tidak membuat kami lost contact. Sering, Acil curhat ke saya mengenai problem kuliahnya. Terkadang, dia juga curhat tentang cewek yang disukainya di kelas, tapi ujung-ujungnya patah hati. Ayo, yang mau mengobati hati kawan saya, silahkan mendaftar ke saya, akan saya hubungkan ke orangnya langsung, tanpa perantara, boleh nego...

Mirisnya... beberapa bulan terakhir... saya lost contact dengan Acil. Terakhir kita smsan, materinya adalah tebak lagu, muahaha. Iya, cupu. Dan, yaa begitulah, nggak ada feel. Bagi saya, terlalu lama offline, membuat saya hampir lupa caranya ngobrol via online. Lebih enak ngobrol face to face alias kopdar. Giliran saya di Lumajang, Acil ada di Surabaya. Giliran Acil ada di Lumajang, saya baru aja berangkat ke Jember. Yaelaaah, yaa kagak pernah ketemu. Palingan, saya bakalan ngobrol lagi sama Acil yaa saat ramadhan tiba, menghabiskan waktu ngabuburit dengan makan makanan dan minum minuman yang paling seger sambil menunggu adzan magrib berkumandang. Buyar. Buyar ramadhannnya, batal semua puasa saya kalo ngabuburitnya kayak gini. Haduh..

Iya, saya merasa lost contact. Saya sms dia, nggak dibales. Ya jelas, kayaknya Acil lebih aktif di bbm atau WA atau apalah. Saya mah masih hidup di jaman batu, masih pake sms.

Ada yang berkomentar saya masih kuno, gaptek, jadul? Nggak pa-pa, silahkan berkomentar seperti itu asal belikan saya smartphone dulu yee...

Terkadang ya, ketika kami lagi jalan bareng, berdua, terlalu banyak orang yang mengira kami pacaran. Padahal, sukapun enggak sama sekali. Tapi ya sudahlah, terserah apa kata mereka. Ibaratnya nih ya, anjing menggonggong, beuh jamilah berlalu...

Ini, saya ngetik nggak terasa sudah sampai lembar ke 3 di word. Jari jemari saya nggak capek kok, soalnya sudah terbiasa memijat... memijat ibu saya ....

Cil, sudah banyak doa yang saya sampaikan ke kamu sejak dulu. Sekarang, saya sampaikan doa yang paling penting untukmu. Saya berdoa, semoga kamu betah di kampusmu. Teman-temanmu semakin bisa menerima kehadiranmu, tanpa memandang bulu kakimu. Saya berdoa, semoga kamu bisa menyelesaikan studimu dengan baik, mendapatkan IP yang baik sebagai bukti bahwa kamu bersungguh-sungguh menjadi dokter. Saya berdoa, semoga suatu saat nanti, kamu benar-benar menjadi dokter, agar saya bisa berobat gratis ke kamu.  Saya berdoa, semoga suatu hari nanti, kamu bertemu dengan jodohmu pada saat yang tepat. Sekarang, saya membayangkan, kamu sedang ada di pelaminan bersama jodohmu dan saya hadir di pernikahanmu, lalu kita semua foto selfie. Yaelaah, memangnya di masa yang akan datang berfoto selfie masih berlaku?

Itu saja sih, harapan saya tentang kamu yang disertai dengan doa setulus hati. Sebagai teman yang baik, saya selalu berdoa yang terbaik buatmu. 

Maaf, saya nggak bisa ngasih kamu sesuatu berupa barang mahal. Murahpun, saya nggak akan ngasih, karena emang belum punya uang. Hanya tulisan ini yang bisa saya berikan buatmu. Yang saya tahu, tulisan seperti ini mahal loh. Kalau ada sponsor yang pengen numpang advertising di sini dengan tulisan sepanjang ini, bayarannya gede looh. Eh, tapi kan saya tulus nulis beginian. Tapi cil, setelah kamu selesai baca ini, jangan lupa traktirannya saat ngabuburit. Traktiran loh, bukan bayaran buat nulis beginian. Ikhlas kok, ikhlas... 

Udah cil, segini saja tulisan saya kali ini. Tulisan ini sangat menguras waktu tidur saya dan sangat tidak menguras keringat saya karena sedari tadi ada kipas angin yang niupin jidat saya.

Ohya Cil, maaf ya, kalo selama ini terlalu banyak salah yang saya buat ke kamu. Maaf banget. Saya pun nggak bisa nyebutin kesalahan saya ke kamu karena terlalu banyak dosa saya ke kamu. Dimaafin ya? Jangan nunggu lebaran buat maafin saya...
Udah cil, ini udah lembar ke-4. Saya nggak akan nulis banyak lagi. Tangan saya sudah saling memijit. Tangan kanan saya memijit tangan kiri. Tangan kiri saya eeeh nggak mau mijitin tangan kanan, malah mijitin keyboard yang sedari tadi diketuk-ketuk.
Sekali lagi, selamat ulang tahun ya... Semoga di perjalanan hidupmu tahun ke-19, kamu bisa menjalani kehidupan dengan sentuhan kedewasaanmu, kamu bisa meramaikan dunia dengan canda tawamu, dan kamu bisa mengindahkan alam semesta ini dengan warna-warni rasa yang kau miliki...
Sekian postingan saya kali ini. Ayo, ramai-ramai ucapkan selamat ulang tahun untuk kawan saya “Damar Gumilar”. Sekali lagi, yang ingin kenalan, bisa mendaftar ke saya, akan saya hubungkan ke dia, langsung, mumpung lagi promo.
Next post, I will posting about my friend who birth on June 11. Who is she? See you in the next post. Bye...
Wassalammualaikum

Related Posts

3 komentar

  1. Happy cake day buat bestie nya ocha!

    BalasHapus
  2. Wah, ultahnya deketan sama aku, hehehe. Happy belated birthday buat Acil, semoga bahagia selalu :)

    BalasHapus
  3. Acil? anak kecil.. #eh?
    selamat yaww.. #telat

    BalasHapus

Posting Komentar