Hadiah Mimpi: Quality Time Bersama Adek

11 komentar
Konten [Tampil]
lapangan-man-ic-serpong

Assalammualaikum wr wb

Wihiiiiiii saya seneng banget akhirnya bisa tergerak buat ngelanjutin nulis ini, bagian terakhir dari cerita perjalanan saya yang merupakan hadiah dari mimpi-mimpi saya. Untungya tim Enchanting Ladies ngasih tema yang pas "Traveling yang Paling Berkesan". Tema itu sejalan dengan cerita perjalanan saya yang hendak saya tulis sejak dua bulan lalu 😅

Hmm... buat teman-teman yang belum baca tulisannya, boleh laaah baca dulu tulisan sebelumnya:

lapangan-man-ic-serpong

Setelah acara open house selesai, para orang tua yang sudah bertemu anaknya diperkenankan untuk masuk ke asrama anak-anaknya. Jalanan dari lapangan menuju asrama jauuuh banget.
Namun siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong sudah menghias jalanan dengan indah.

Kalau melihat ke bawah, maka akan ada tempelan kertas besar yang dibentuk bagaikan jejak. Jejak itu mewakili langkah anak-anak mengenyam ilmu di MAN IC. Kalau melihat ke atas, maka akan terlihat pernak-pernik ala pesta yang berwarna-warni. Mereka sukses menjadikan setapak jalanan itu ceria, berwarna, dan berkesan. Membuat kami asyik dan nyaman banget saat ngobrol.

lapangan-man-ic-serpong
Adek maksa buat motoin jejak kaki yang ada namanya 😅
mos-man-ic-serpong
Hiasan warna-warni ala pesta di sepanjang perjalanan
mos-man-ic-serpong
Adek, Ibu dan saya
mos-man-ic-serpong
Saya dan adek berfoto di depan anak-anak yang sedang paduan suara, sengaja mempersembahkan hiburan
mos-man-ic-serpong
Siswa-siswi mengantar Ayah Bundanya untuk menengok kamar anaknya
mos-man-ic-serpong
Saya bersama Adek
Nah, kami pun tiba di depan asramanya Adek. Gedungnya lantai 5. Adek tinggal di lantai 2. Alhamdulillah, nggak capek-capek amat. Tapi tiap semester bakalan ganti kamar sih, hmm ada kemungkinan juga Adek bakalan tinggal di lantai 5😅

mos-man-ic-serpong
Ibu dan Adek di depan asrama putra

Ohya, nggak semua Ayah Bunda diijinkan masuk ke asrama. Untuk Ayah Bunda yang anaknya laki-laki, diijinkan masuk semuanya. Namun untuk siswi perempuan, hanya Bunda yang diijinkan berkunjung ke kamarnya, sedangkan Ayah tidak diijinkan, soalnya biasanya anak perempuan risih kalau ada orang lain yang bukan muhrimnya datang ke kamarnya. Khawatir terjadi apa-apa juga. Beruntunglah, Adek saya cowok, jadi saya dan Ibu bisa berkunjung ke kamarnya Adek.

Setiap kamar dihuni oleh 4 orang. Adek tinggal bersama teman dari Malang, dan dua teman dari Jakarta. Di setiap kamar, terdiri masing-masing 4 lemari, 4 meja belajar, dan 2 tempat tidur yang bersusun 2 (jadinya ada 2 kasur). Di kamar itu pula disediakan kamar mandi dan wc yang terpisah. 

asrama-man-ic-serpong
Kamarnya Adek beserta tiga temannya
asrama-man-ic-serpong
Meja belajarnya Adek yang aduhai rapi banget
Saya tuh shock berat ya saat mengetahui meja belajarnya Adek yang rapi banget. Soalnya, selama di rumah, Adek tuh seringkali ngeberantakin buku-buku dan perlengkapan sekolahnya. Pasti ada drama cari-carian buku dan perlengkapan sekolah saat pagi hari. Lah ini? Lah kok rapi banget sih, Dek??? Iiiih, gemes deh 😆😆😆

Saya juga buka laci meja belajarnya Adek. Subhanallah rapi bangeeeet. Tertata. Padahal di rumah kan Adek ya gitu deh, meja belajar nggak pernah bersih, ya soalnya nggak pernah dipake belajar, tapi buat naruh barang-barang aja. Ya Salaaam... Dek... Ternyata Adek di sini benar-benar diajari kerapian dan keindahan ya. Kece 💃💃💃

Saya juga membuka-buka beberapa bukunya Adek. Saya juga membuka buku bindernya Adek. Saya shock lagi sih, kok tulisannya Adek rapi banget? Raaaaapi banget. Nggak kayak dulu, yang kata Ibu tulisannya kayak cakar ayam 😅

asrama-man-ic-serpong
Ibu duduk di kasurnya Adek
asrama-man-ic-serpong
Maaf ngeblur. Ini Adek lagi ketawa gara-gara menunjukkan celana barunya yang sobek 😅
Waktu sudah menunjukkan jam 12 siang, saatnya kami melaksanakan sholat dhuhur dan santap siang bersama. Ibu yang nggak sholat, menunggu kami di depan asrama. Sedangkan saya dan Adek sholat terlebih dahulu di masjid.

Setelahnya, kami menjemput Ibu untuk sama-sama makan di kantin. Kantinnya luaaaaas banget. Ya memang ditujukan untuk seluruh siswa-siswi MAN IC yang jumlahnya hampir 400 siswa.
makanan-man-ic-serpong
Ayah Bunda bersama putra-putrinya menikmati santap siang di kantin MAN IC Serpong

Sudah disediakan makanan prasmanan yang huenak-huenak di tengah kantin. Sungguh, huenak dan makanannya berkelas. Saya mengajak Adek untuk mengambil makanan prasmanan. Tapi Adek ngerasa ada yang beda, nggak seharusnya Adek ngambil makanan di prasamanan itu, melainkan Adek harus tetap makan seperti kebiasaannya tiap hari.

makanan-man-ic-serpong
Menu prasmanan santap siang yang disajikan untuk tamu undangan
Lalu Adek mengantri ke tempat pengambilan makan seperti biasanya. Ia menggunakan piring loyang seperti orang-orang di penjara itu loh, apa sih namanya 😅 Lalu ngambil nasi secukupnya atau semaunya, kemudian lauk dan sayur diambilkan oleh pramusaji. Iya, lauk dan sayurnya dijatah.

Saya yang nggak tega sama Adek, menawarkan menu makan tambahan buat Adek yang bisa saya ambilkan di menu prasmana, "Adek mau diambilkan lauk apa sama Mbak Ocha?" Lalu saya lupa Adek meminta lauk apa kepada saya 😅 Yang jelas, Adek meminta tambahan buah lebih banyak.
makanan-man-ic-serpong
Kata Adek, ini menu spesial. Soalnya jarang banget dapat menu mewah seperti ini

Saya juga seneeeeng banget bisa makan enak. Saya lama euy nggak makan enak. Soalnya lama nggak hadir ke kondangan 😆

Sembari makan, saya video call Ayah yang lagi di rumah. Ayah lagi ada di kamar. Kemudian, Ayah bergegas ke toko karena Adek mencari Mbah Uti. Iya, Mbah Uti kami minta untuk datang ke rumah guna menjaga toko selama kami di Tangerang.
makanan-man-ic-serpong
Ibu dan Adek yang lagi makan

Setelah kami makan, seperti biasanya saya akan bersiap membereskan piring-piring. Rencananya mau #TumpukDiTengah. Eh lah kok ternyata sama Adek udah diduluin. Adek membereskan piring-piring kami lalu menaruhnya di tempat pengumpulan piring-piring kotor. Memisahkan sisa-sisa makanan, sendok, dan piringnya. Sungguh, saya dan Ibu terpukau 😱😱😱 
makanan-man-ic-serpong
Adek mengembalikan piring kotor

Kalau di rumah, boro-boro Adek mau membereskan piring, biasanya Adek naruh piring di meja makan, udah untung banget kalo Adek naruh piring di wastafel dapur dalam. Jarang banget Adek naruh piring kotor di dapur belakang. Wihiiii, berarti pembiasaan-pembiasaan di MAN IC Serpong sukses menghasilkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.


Selepas dari kantin, saya dan Adek jalan-jalan ke bazar yang digelar oleh anak-anak kelas 11. Bazar Discaria namanya. Sebenarnya Ayah sudah memesankan kami 2 nasi kotak, tetapi ternyata nggak terdaftar, ya sudah, nggak papa. Saya dan Adek beli yang lain. Adek beli teh poci. Yongalah.

Kemudian di depan asrama putra, kami bertemu dengan Reta dan bundanya. Kami sama-sama bercerita tentang keseruan kamar masing-masing, Reta dan Fitrah. Lalu, kami tak mau melupakan momen itu, maka kami berfoto bersama. Swafoto aja deh nggak papa.
makanan-man-ic-serpong
Adek, Ibu, Bundanya Reta, Reta, dan saya

Setelahnya, kami kembali ke kamarnya Adek. Mau beres-beres barangnya Adek. Mau ngobrol lebih banyak sama Adek. Mumpung kami sedang mendapat izin untuk ngobrol-ngobrol di kamarnya.

asrama-man-ic-serpong
Ngobrol dan membereskan barang bawaan Adek yang sekoper
Sementara itu, di samping kami juga ada Ayah Bunda temannya Adek yang berkunjung ke kamar putranya. Mereka datang dari area Jakarta. Bundanya membawakan kipas angin sesuai permintaan anaknya. Mereka membawakan kipas angin yang besar, sedangkan saya hanya membawakan kipas angin kecil untuk Adek 😅

Temannya Adek itu mengeluh kepada Ayah Bundanya bahwa di kamarnya banyak nyamuk yang mengganggu tidur mereka. Puh, langsung deh, Ayah Bundanya memarahi nyamuk yang sudah mengganggu anaknya. Langsung mereka mendatangkan tukang untuk memasang kawat anti nyamuk di jendela. Wuiiih, kece. Ya kalo Ayah Bundanya tinggal di Jakarta mah enak, mau belikan apapun bahkan mendatangkan tukang manapun ya oke-oke aja. Lah kami? Terimo ing pandum wae lah.

asrama-man-ic-serpong
Ayah Bunda temannya Adek

Sekitar jam dua siang, saya dan Ibu merasa cukup ngobrol dengan Adek di kamar, lalu kami berpamitan untuk kembali ke wisma. Membiarkan Adek istirahat. Kasihan. Pasti Adek capek.

Kami pun bergegas keluar dari kamarnya Adek. Ketika kami mau keluar, Adek tiba-tiba ambil sapu. Lah, Dek, kok ambil sapu? Ada apa?

"Mau nyapu"

Eciyeeeeeeeh.... Nyapuuu 😍😍😍

Padahal nih ya, Adek tuh nggak pernah nyapu kalau di rumah. Sampai-sampai, pertama kalinya Adek yang kebetulan diminta menyapu di rumah saudara, saya abadikan, saking jarangnya Adek nyapu 😅

Sore itu, saya dan Ibu beristirahat di kamar wisma. Bundanya Reta masih belum datang, mungkin masih stay di kamarnya Reta. Sore itu, kami juga mandi, ganti baju dan sholat Ashar.

Sekitar jam 5 sore, saya yang merasa nganggur berat, berniat datang ke asrama putra untuk ketemu Adek. Saya mengajaknya untuk jalan-jalan sore meski hanya di depan asrama.

Ketika Adek membukakan pintu kamar, wuaw, saya terpesona. Adek rapi banget pake kok warna merah marun dan sarung yang rapi banget. Duh Deeek... Adek cakep berat deh. Dan ini adalah peristiwa langka yang saya saksikan. Iya, Adek nggak pernah pakai sarung di rumah. Kalaupun ada kegiatan agama, biasanya Adek pake celana. Jarang banget pake sarung. Makanya saya kaget dan merasa terpesonaaa 💃💃💃

asrama-man-ic-serpong

asrama-man-ic-serpong

asrama-man-ic-serpong

Menjelang magrib, saya balik ke kamar wisma. Adek juga balik ke asrama, persiapan sholat magrib di masjid. Di kamar, saya sampaikan kabar gembira itu ke Adek, bahwa Adek cakep berat pake baju koko dan sarung yang rapi banget 😆😆

Malam harinya, saya berencana malam mingguan dengan Adek, yaa meski nggak boleh keluar dari kompleks, tapi minimal malam itu saya bisa ngobrol dengan Adek di kamar wisma. Namun rupanya, Adek dan teman-temannya ada kegiatan. Nggak tahu kegiatan apa, saya lupa namanya.

kegiatan-man-ic-serpong
Kegiatan malam Minggu

Malam itu, kami melepas lelah. Saya, Ibu, dan Bundanya Reta sama-sama tidur pulas.



Keesokan harinya, saya bersemangat untuk menyapa pagi dan juga Adek. Dari jendela wisma, terlihat siswa-siswi sedang ada kegiatan bersih-bersih. Ada yang menyapu lapangan, memungut sampah, menyapu di latar kelas, dan sebagainya.

Iseng, saya turun ke lapangan, mau lihat-lihat suasana pagi hari di MAN IC Serpong. Di lapangan, terlihat Ayahnya Noval sedang menggendong Roghim, adik Noval yang baru berumur 4 bulan. Wajah baby Roghim sangat menggemaskan. Saya minta ijin untuk membawa Roghim menikmati pagi bersama saya.

Saya jalan-jalan di sekitar lapangan bersama Roghim. Siswi-siswi yang kebetulan lewat, merasa gemas saat melihat Roghim. Bayinya unyu gede putih siiih, jadinya bikin gemas banget. Ada yang mendatangi Roghim, sekedar meluapkan rasa gemasnya.

Sebenarnya saya ada maksud jalan-jalan pagi itu. Pengen ketemu Adek. Adek ngapain ya kalau pagi-pagi begini?

Nggak berapa lama kemudian, saya melihat Adek sedang bersih-bersih. Adek lucu ih. Masih pakai baju seperti kemarin, hanya saja sudah nggak rapi lagi. Sarungnya salipan dengan celana olahraganya. Halah halah, Dek :D

Saya datangi Adek sambil menggendong Roghim. Adek kaget melihat saya. Terlebih lagi adek kaget melihat saya membawa baby. Lalu Adek lekas bertanya, “Ini siapa Mbak Ocha?”

Dengan enteng saya menjawab, “Anaknya Mbak Ocha” :D

“Bukaaaaaaan…. Ini Fatim, kah?”

“Ih bukan, Dek. Ini anaknya Mbak Ocha”, jawab saya kekeuh.

Gituuu terus obrolannya. Saya kekeuh bilang si Roghim anak saya, padahal bukan. Ya masa’ iya, hanya karena Adek dikarantina 40 hari, tiba-tiba kakaknya punya anak, padahal nikah aja belum, hehehe.

Rupanya Adek sedang menjadi koordinator kebersihan ruangan. Dia mengomandani cewek-cewek kakak tingkatnya untuk bersih-bersih ruangan dan teras depan ruangan. Terlihat banget sih, Adek menjaga pandangan, nggak becandain siswi-siswi tuh, hehehe. Good.

Setelahnya, Adek kembali ke asrama untuk bersih diri, saya pun juga begitu. Kami janjian ketemu lagi jam 8 pagi di wisma untuk jalan-jalan ke luar kompleks MAN IC Serpong.

Sebenarnya memang nggak mudah anak MAN IC Serpong untuk keluar liburan dari kompleks. Mereka hanya diperkenankan keluar pada hari Minggu. Mereka menyebutnya izin regular. Itu pun bergantian antara putra dan putri. Misal, minggu pertama bulan September, yang boleh liburan adalah putra, maka minggu depannya yang boleh liburan adalah putri. Begiiitu seterusnya. Yaa supaya putra dan putrinya nggak kencan sih ya. Hahaha.

Sedangkan kalau ada kegiatan spesial, mereka boleh menggunakan inkus atau izin khusus. Tentunya ada pemberitahuan lewat email dari orang tua ke siswa yang ditujukan kepada kepala madrasah. Cukup ketat sih perihal izin khusus ini.

Ya Alhamdulillah… Hari Minggu itu adalah izin regulernya putra, jadi saya keluar main deh sama Adek. Sedangkan Reta nggak bisa keluar karena bukan waktunya izin reguler, jadinya dia di kamar aja, main hape yang sengaja dibawa oleh Bundanya.

Alhamdulillah lagi, Ibu juga mengizinkan saya untuk turut serta membawa Adek guna jalan-jalan. Pokoknya cuci mata deh. Pokoknya keluar kompleks deh. Mari kita mengenal Tangerang lebih dekaaat…. Halah, palingan juga ke mall.

Pukul 8 pagi, saya sudah menunggu di pos satpam. Saya sudah meminta panggilan kepada pos satpam, untuk memanggil Adek melalui pengeras suara. Tapi dasar Adek ya, agak ribet gitu biasanya kalau mau diajak keluar. Maklum, peduli penampilan dan ribet perlengkapan. Ah elah. Sampai bosan saya menunggunya.
kegiatan-man-ic-serpong

Sekitar setengah jam kemudian, Adek datang dengan mengenakan kemeja merah yang baru kami bawakan. Lucu sih merahnya, kayak merah Chinese gitu. Kemudian ia mengenakan tas selempang masa ta’aruf, yang merupakan cetak sablonan berwarna biru. Ah elah Dek, bukannya dulu Mbak Ocha nyiapin tas selempang yang bagus buat Adek, ya? Ya udah lah yaa… biar deh, lahwong Adek suka.

Kami berencana untuk pergi ke tempat wisata. Namun sejauh saya mencarinya di gmaps, duh lah kok sepi banget ya. Sesuatu yang cukup istimewa, hanyalah Mall Teras Kota. Ya udah lah yaaa, nggak papa. Kita ke sana aja. Toh kita juga mau ke Gramedia. Sekalian aja deh ya.

Kami yang tak membawa kendaraan selama di Tangerang, tak begitu pusing dengan pertanyaan “mau naik apa”. Ada ojek online toh?

Ya kami pesan gojek deh, hehe. Ini adalah pertama kalinya kami menggunakan gojek. Untuk dua orang, saya hanya memesan satu gojek, seharusnya kan bisa pesan satu gojek lagi. Alhamdulillah abang gojeknya bersedia bonceng bertiga ala cabe-cabean.
 
kegiatan-man-ic-serpong
Ya masih sempeeet aja foto di jalanan
 Tujuan kami adalah ke Mall Teras Kota. Padahal saya bukan anak Mall, tapi ya gimana, saya nggak tahu harus ke destinasi wisata mana lagi. Kami yang bonceng ala cabe-cabean ini, berkendara tidak melewati jalan raya, melainkan masuk menelusup ke jalanan kecil. Khawatir ada polisi, hehe. Sebenarnya kalau ketahuan tukang gojek lain, bisa dilaporin sih. Tapi yaaa… pahami kita lah yaa, lagi darurat niiih…


Seru banget ya, boncengan bertiga. Bisa ngobrol sama Adek. Bisa nunjuk-nunjuk tempat yang sedang dilewatin, sambil membahas kemenarikan sesuatu yang kita lihat. Seru gitu. Hahaha.

kegiatan-man-ic-serpong
Kami bersama Abang Gojek
15 menit kemudian, kami sudah tiba di Mall Teras Kota. Alhamdulillah. Kami pun segera masuk Mall. Celingak-celinguk, hmm, lah kok sepi ya? Satpam sudah ada, beberapa pelayan toko juga sudah ada, namun kenapa lampu tengah mall nggak dinyalain ya (maksudnya nggak dinyalain semua). Ealah, ternyata Mall baru buka pukul 10 pagi. Sedangkan kami sudah tiba pukul 9 pagi. Duh laaaah…
 
kegiatan-man-ic-serpong
Kami di depan teras kota
Kami pun berjalan-jalan sebentar mengeliling Mall. Lalu saya mengajak Adek untuk mampir ke kedai waffle. Kebetulan pramusajinya sudah ready dengan bahan-bahan yang disiapkan. Sembari menunggu, saya mengajak Adek untuk keluar ke Indomaret sebentar. Lokasinya di sebelah Mall. Kami ke Indomaret untuk cari hmm minuman, hehehe. Ya sekedar jalan-jalan membunuh waktu sih.
Tak lama kemudian, kami mampir ke kedai waffle. Adek menikmati waffle itu. Enak katanya. Saya sudah kekenyangan makan beberapa potong waffle.
 
kegiatan-man-ic-serpong
Adek yang sok-sokan foto candid
Sekitar jam 10 pagi, Gramedia sudah dibuka. Kami bergegas menuju Gramedia. Adek mencari buku detik-detik dan juga kalkulator. Sedangkan saya, hmm, saya nyari spot yang bagus untuk foto, hehehe.

kegiatan-man-ic-serpong

gramedia-jakarta


Cukup enak sih, kami bisa cuci mata di toko buku. Mata kami seakan-akan fresh gitu. Tapi yaaa saya harus menahan-nahan dompet, soalnya duit saya pribadi sudah terkuras habis untuk membiayai perjalanan saya ke Tangerang. Ya udah lah yaaa, diasikin aja.
 
gramedia-jakarta
Duh laaah ini Adek maksa banget pake fitur beauty tingkat tinggi
gramedia-jakarta
Sesaat sebelum meninggalkan Gramedia
 Selepas dari Gramedia, kami masih mampir beli waffle, namun beda kedai. Kami berencana untuk membawakan orang-orang di kamar wisma jajanan. Ya minimal kami membawa oleh-oleh gituu, hehe.


Setelah puas kami berkeliling Mall, kami bergegas untuk kembali ke MAN IC Serpong. Khawatir ada apa-apa kalau kami masih meneruskan perjalanan ke tempat antah berantah. Untuk sementara ini, mending kami cari aman dulu.

Pulangnya, kami naik gojek lagi. Tapi kali ini kami nggak cabe-cabean lagi, soalnya abangnya nggak mau. Ya udah deh, si abang gojek mengantarkan saya lebih dulu, lalu mengantarkan adek. Iya, kerja dua kali sih, hehe. Tapi tetap saya bayar double kok.

Saya meminta untuk turun depan wisma, karena kami mau mampir ke Indomaret lagi 😅 Hmm soalnya di Indomaret pertama itu nggak semua barang ada, sedangkan Reta sudah nitip-nitip barang, jadilah kami berwisata ke Indomaret lagi, hahaha.

Sekitar pukul 12 siang, kami sudah berada di wisma lagi. Ibu masih tidur, daripada nggak ngapa-ngapain 😅. Nggak berapa lama kemudian, Ibu bangun. Adek main hape saya, maklum dia lama nggak ngegame. Dia ngegame sambil tiduran. Kemudian saya tidur ndussel-ndussel Adek. Kecapekan banget.

Sebelum Ashar tiba, kami meminta Adek untuk kembali ke wisma. Supaya Adek bisa istirahat, tidur, maupun beres-beres. Eh ternyata bener, Adek mau cuci baju. Ya udah gih, sana. Pokoknya jam 4 Adek ke wisma lagi, karena kami mau pulang.

Saya dan Ibu bersih-bersih diri sekaligus persiapan untuk pulang. Sedangkan Bundanya Reta masih sibuk menenangkan Reta yang nangis nggak berhenti-berhenti. Iya, Reta nggak mau pisah sama Bundanya. Duh laaah 😅

Jam 4, kami semua keluar dari wisma. Keluarganya Noval, Bundanya Reta dan saya sudah siap di depan wisma. Reta masih saja mengharu biru nggak mau ditinggal Bundanya. Sedangkan Noval woles-woles aja tuh, hehehe. 

Kalau Adek, hmmm... kami mengajak Adek ngobrol di depan tulisan MAN Insan Cendekia. Saya bilang bahwa kami pamit, menitip pesan banyak-banyak ke Adek. Terlihat mata Adek sendu. Terlihat sih kalau Adek sedih, tapi ditahan-tahan. Adek mah strong.
 
man-ic-serpong
Saya bersama Adek
man-ic-serpong
Adek yang mukanya mulai sendu

Tak berapa lama kemudian, mobil jemputan kami tiba. Kami berpamitan kepada Reta, Noval, dan Adek. Kami semua harus bersiap lagi membiarkan anak-anak belajar, meraih ilmu dan mewujudkan cita-citanya. Semoga kelak akan sukses dan bahagia selalu ya, Nak.
Pesawat kami didjadwalkan berangkat pukul 8 malam. Tapi molor sih, karena ada banyak pesawat yang take off dan landing. Pun ketika kami di dalam pesawat, untuk take off pun pesawat masih ngantri. Duh laaah, sebegitu susahnya ya ngatur pesawat 😆
man-ic-serpong

Alhamdulillah, perjalanan kami sudah selesai. Ini adalah perjalanan istimewa saya, karena perjalanan ini merupakan hadiah dari mimpi-mimpi saya. Yeeeey 💃💃 

Saatnya merancang mimpi-mimpi baruuu 💓💛💚

Oh ya, teman-teman boleh baca juga tulisan tentang perjalanan yang paling mengesankan oleh para Enchanting Ladies

Teh Dian --- Papuma Perjalananku Paling Berkesan

Teh Mude --- Pengalaman Jalan-Jalan yang Berkesan

Kak Pipit --- Dari yang 5 Menit Sampe Mabok

Zahra --- Risiko Melakukan Perjalanan Jauh; Orang Asing

Terima kasih teman-teman yang sudah membaca sampai akhir. Semoga Allah memberkahi.

Wassalammualaikum wr wb

Related Posts

11 komentar

  1. wa aku dulu juga pingin asrama gitu
    suka kamar yang susun2
    tapi tetep ya ikutan beberes hihi
    semoga adeknya terus semangat belajar mbak dan lancar

    BalasHapus
  2. waw akrab banget sama adeknya, kapan aku dan adek saya bisa beginian ya? aku sama adek sulit akur gara2 masalah sepele. ya intinya gak sependapat.

    eh itu kenapa pas di arama yg cewek ortunya gak boleh masuk, mbak ros? sedaangkan anak cowok boleh?

    BalasHapus
  3. Wassalammualaikum Wr.Wb..
    Asik banget nih, salut sama kedekatannya sama adek. Patut di contoh nih..
    Asik juga bisa jalan-jalan ke gramedia bareng. Aku juga suka gitu, memang menyenangkan, selain bisa jalan-jalan bareng, bisa sekalian beli buku bareng..

    BalasHapus
  4. Nice trip..
    Perjalanan bersama keluarga emang menyenangkan ya..

    Apalagi sama sodara yang terpisah di perantauan..

    BalasHapus
  5. Baru lihat adek kakak, cewek cowok akrab banget. So sweet..

    Liburannya berkesan baik nih, ketemu dengan orang tercinta, dan pas ketemu dia semakin menjadi pribadi yg baik. Sukses nih Ros.

    Kalau lihat hidup asrama jadi inget jaman kuliah. Diajak flashback lagi, apa2 harus sendiri dan mandiri, ditambah bumbu disiplin.

    BalasHapus
  6. ocha kalo lihat pas awal2 foto gak mirip loh sama adeknya tapi foto bawah2 jadi mirip ternyata.
    kalo ocha mirip ibu itu jelas banget sih :)

    BalasHapus
  7. MasyaAllah xDDD
    I really enjoy this story <3 <3 <3

    Jarak umurnya berapa kak? Kalian berdua terlihat saling menyayangi satu sama lainn, gemash juga. Saya juga ada adek laki2, 2 orang. Tapi karena selisih usianya yang jauh, jadi masih dalam tahap 'ngemong' wkwkw. Belum bisa diajak seru2an ala remaja. Belum bisa diajak deep conversation ttg kehidupan wkwkw.

    Alhamdulillah ya, sepertinya didikan selama di asrama bisa membuat adeknya kakak mjd lebih baik. Aku ngerasain sih, waktu kuliah tahun pertama juga wajib asrama. Awalnya shock, selama di rumah kamar sendirian, eh ini tiba2 ber 8. Harus toleransi, menghargai, jaga kebersihan sama2, dll deh.

    Semoga ilmunya si adek selama di IC berkah dan bermanfaat yaa.

    Aku juga mau disayangi kaka btw huehehe xD

    BalasHapus
  8. wih adeknya anak MAN IC? kereenn..

    btw, itu kamar nya rapi banget yaa.. hihi

    BalasHapus
  9. ditinggal di asrama, jdi lebih mandiri ya adeknya

    BalasHapus
  10. Wuiii, kok seru tinggal di asrama? Pdhal bukan pesantren yahh..
    Suasana di asramanya jg bagus lagi, enakk. Brsa kek liburan di villa gtu ya? Haha
    Biasanya klo di asrama sm d rumah sndiri kbiasaannya jadi beda, lebih bagus di asrama, tp klo udh di rmh sndiri sih kmbali sprti biasa. Pnglamanku sih, soalnya tmenku yg tinggal d psantren kyak bgtu. Hahaha. Smga adeknya gak deh ya :D

    Huhuu, sdih pstinya brpisah sm kluarga lagii... Tp kalo laki hrs agak jaim sih.. Kalo cewek mah psti jebol tanggul air matanya! Wahaha

    BalasHapus
  11. Kalian ternyata mirip ya, seneng bgt bisa jaln bareng sm Ade yg lgi sekolah jauh. Semoga lancar terus sekolahnya ya, nanti bisa nengokin lagi kain waktu.

    BalasHapus

Posting Komentar