Menanti Adek Pulang Di Tengah Wabah Corona

Konten [Tampil]
Assalamualaikum wr wb

Kami pikir, semua akan baik-baik saja. Corona tidak menyerang kami separah ini. Hingga membubarkan beberapa agenda yang telah disusun. Khususnya untuk Adek. Kalau mengenai agenda saya, Ibu dan Ayah sepertinya cukup fleksibel.

Tapi berbeda dengan Adek. Rencananya Senin ini (30 Maret) Adek menjalani UNBK. Lalu tanggal 18 April, kami sekeluarga menghadiri wisuda Adek di Tangerang. Bareng dengan keluarganya Reta yang juga teman sekolahnya Adek, asal Lumajang juga. Lalu, Adek dipulangkan ke Lumajang usai UTBK. Pulangnya mendekati ramadhan.

Namun apalah daya. Rencana hanya tinggal rencana. Rencana sepenuhnya milik kuasa Allah. Kita hanya perlu berlapang dada menjalani skenario-Nya. Berputar otak untuk memenuhi garis yang ditakdirkan.

pulang-saat-corona

Membatalkan Mengirim Paket Jajan Untuk Adek

Malam Senin dan Senin pagi, saya dan Ibu membeli jajan untuk Adek di Indomaret. Hal yang sudah biasa kami lakukan. Mengirimkan Adek sepaket jajan untuk konsumsi camilan tambahan di asrama. Rencananya ini paket terakhir, karena memang detik-detik terakhir bersekolah dan tinggal di asrama.

Sekitar jam 8 pagi, saya mengirimkan paketnya Adek lewat JNE langganan. Saat kembali ke rumah, saya masih memantau kabar ada tidaknya UN. Kabarnya UN ditiadakan. Tapi belum ada surat resminya atau kabar resmi dari kemendikbud. Namun saya tetap sampaikan hal ini kepada Ibu.

Sementara Ibu memantau dari grup wa. Kemungkinan besar UN ditiadakan. Perkiraannya, anak-anak akan dipulangkan lebih awal. Tinggal di rumah lebih aman, karena enggak ada agenda urgent di sekolah.

Jam 10 pagi, Ibu mengutus saya untuk mengambil kembali paket jajan yang sudah di JNE. Kalau bisa ditarik, ya ditarik. Uang enggak kembali, enggak papa. Khawatir, paket baru sampai ketika Adek sudah tidak di asrama. Karena kemungkinan besar Adek akan pulang lebih awal dari dugaan.

Seminggu yang Padat Romansa Perpisahan

Ternyata benar. Adek dan teman-temannya harus pulang lebih awal dari jadwal yang ditentukan dikarenakan wabah yang tak kunjung berakhir. Yang seharusnya mereka masih bisa bermesraan selama 3 minggu untuk menikmati masa-masa kelas 3 SMA, ini harus dipadatkan hanya 1 minggu saja. Pedih cuy.

Di MAN Insan Cendekia Serpong, selama 2 pekan terakhir hanya ada siswa kelas 3 yang tinggal di asrama. Sementara, siswa kelas 1 dan 2 dipulangkan. Mengikuti anjuran pemerintah. Libur 2 minggu. Ditambah 1 minggu, sekaligus libur UN. Praktis, lingkungan sekolah yang menyatu dengan asrama hanya berisi anak kelas 3. Semakin lengang, juga semakin akrab.

Hari Senin itu, usai ada kabar positif dari dirjen bahwa UN ditiadakan, pembelajaran langsung diakhiri, begitu kata Adek, haha. Adek dan teman-temannya langsung kembali ke asrama. Leyeh-leyeh. Santai-santai. Hari Selasa juga begitu, santai-santai. Namun ada beberapa siswa yang sibuk mengurus agenda perpisahan darurat serta kegiatan yang akan dilakukan selama masa kekosongan ini.

Jadinya, Rabu pagi hingga siang, anak-anak berbincang dan ngobrol bareng Pak Away. Ya ngasih kesan pesan. Juga meneguhkan hati bahwa perpisahan yang mendadak ini akan baik-baik saja. Siangnya, bersih-bersih dan packing barang.

man-ic-serpong
Usai ngobrol dan sarasehan bareng Pak Away, membangkitkan semangat dengan yel-yel

Kamisnya, mereka mengadakan kegiatan tanding olahraga atau class meeting. Alergic futsal semi final  dan Alergic voli semi final. Hari itu juga, seperti biasa mereka kompakan untuk puasa. Mereka ingin menikmati masa-masa buka puas bersama terakhir. Huhuuu… ikutan haru jugaaa. Malamnya, mereka lanjut khotmil Quran. Ademnyaaa….

man-ic-serpong-ngaji

man-ic-serpong-ngaji 
 
man-ic-serpong-ngaji

Jumatnya, pagi-pagi mereka senam. Senamnya ruame. Energik. Dilepaskan semua energinya. Tanpa ada beban. Sebab, ini senam bareng-bareng mereka yang terakhir, huhuuu… Lalu dilanjutkan dengan Final Alergic Futsal dan Voli. Malamnya, Closing Ceremony Alergic dan Farewell Party.

pensi-man-ic-serpong
Farewell party

pensi-man-ic-serpong
Farewell Party

Cara MAN IC Serpong Menghadapi Wabah Corona

Di MAN Insan Cendekia Serpong, selama 2 pekan terakhir hanya ada siswa kelas 3 yang tinggal di asrama. Sementara, siswa kelas 1 dan 2 dipulangkan. Mengikuti anjuran pemerintah. Libur 2 minggu. Ditambah 1 minggu, sekaligus libur UN. Praktis, lingkungan sekolah yang menyatu dengan asrama hanya berisi anak kelas 3. Semakin lengang, juga semakin akrab.

Iya, anak kelas 3 tetap berada di asrama. Tidak boleh dijemput oleh orang tua. Tetapi sekolah menjamin kesehatan siswa. Siswa tidak diijinkan keluar dari lingkungan sekolah yang menyatu dengan asrama.

Guru-guru dan stafnya memang keluar masuk karena tidak tinggal di asrama. Namun kebersihan badan dijaga. Penyemprotan disinfektan dan cuci tangan dengan sabun diwajibkan. Nutrisi anak-anak terpenuhi.

Sementara, orang tua tidak boleh masuk ke dalam lingkungan. Termasuk halnya dalam mengirimkan paket atau menyambangi siswanya. Hanya bisa diberikan dari gerbang luar. Intinya tidak ada interaksi dengan orang luar, meskipun itu orang tua.

Nah, hari Senin depan, anak-anak kelas 1 dan 2 harus kembali ke MAN IC Serpong untuk belajar dan berkegiatan lagi di asrama. Karena khawatir menghadapi paparan Corona yang tersebar di stasiun dan terminal, maka untuk siswa-siswi yang berasal dari Jatim dan Jateng naik bus bareng, charter bus dari Jember. Supaya aman hingga tiba di kampus IC Serpong.

Kalau yang di daerah Banten dan Jabar, biasanya diperketat dengan naik mobil pribadi. Ortunya pasti tetap akan was-was dong, dan akan restricted banget untuk menjaga anaknya di rumah. Juga, yang dari luar pulau, pasti naik pesawat. Diharapkan mereka restricted banget untuk menjaga kesehatan diri dan jaga jarak dari keramaian yang ada.

Jadi, kami merasa aman bila anak-anak berada di MAN IC Serpong.

Nah, hari Sabtu adalah saat-saat pulangnya Adek dan teman-temannya ke kampung halaman. Yang Jabar Banten dijemput oleh mobil pribadi. Yang akan naik pesawat, berangkat ke bandaranya dinaikkan travel bareng. Sementara, yang Jatim Jateng dinaikkan bus, charter dari Jember itu.

Sebelum pulang, adek dan teman-temannya diharuskan menjalani tes kesehatan. Tujuannya ya supaya aman kondisi fisik badannya. Juga, mendapat surat keterangan dokter untuk ijin pulang. Alhamdulillah Adek dan teman-temannya dinyatakan sehat dan dapat ijin pulang.

Pulang ke Kampung Halaman

Sabtu jam 9 pagi, Adek dan teman-temannya sudah bersiap pulang. Bus sudah menanti untuk memberangkatkan siswa pulang kampung. Sebagian teman-temannya yang tinggal di Jabodetabek, masih pulang siang atau sore-sorean. Pengen mengantarkan kepulangan teman-temannya yang naik bis kayaknya. Huhuuu, pengantaran kepulangannya drama banget lah anak-anak ini. Saya jadi ikutan terharu.

pulang-saat-corona 

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona


pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona 

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona 

pulang-saat-corona 

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona


pulang-saat-corona

Naik bus ini, sekaligus menurunkan penumpang. Ya lewat tol. Lalu keluar tol untuk menurunkan penumpang di titik jemput. Kemudian masuk tol lagi, begitu seterusnya.

Mereka dapat 2 kali makan. Makan siang. Plus makan malam untuk anak-anak Jatim. Untuk sangu bekalnya, dibawain camilan jajan, lengkap dengan hand sanitizer. Pokoknya perut anak-anak harus aman. Mereka harus bahagia.

pulang-saat-corona

Adek, Reta dan Nauval adalah penumpang terakhir. Diperkirakan sampai Lumajang pukul 12 malam. Ternyata agak molor sedikit. Jam 1 malam, Ayah dan Ibu berangkat ke terminal, sebagai titik penjemputan. Sudah ada orangtuanya Reta dan Nauval juga di sana. Ternyata adek-adek tiba di terminal pukul 13.15 malam. Alhamdulillah… pulang dengan selamat.

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

pulang-saat-corona

Adek cuma bawa tas besar dan 3 kardus yang dipacking rapi. Dapat bonus, 1 kardus punya Faiza yang ketinggalan, lupa enggak diangkut. Esoknya, kami mengantarkannya ke JNE untuk dikirimkan ke rumah Faiza di Surabaya.

Saya di rumah aja waktu Ayah dan Ibu jemput Adek. Saya di rumah, menemani Mbah Uti. Enggak boleh tidur juga, disuruh jaga gerbang. Buat buka tutup gerbang, ah elah. Lalu baru bisa tidur pukul setengah 3 pagi. Alhamdulillah.

Sebenarnya masih banyak sih lanjutan ceritanya. Utamanya tentang bagaimana Adek di sana, keseruan yang dialami, kisah-kisahnya, dsb. Tapi ya harus dikorek-korek dulu. Ada sih 1 cerita yang didapat, tapi bakalan bikin postingan ini tambah panjang euy, hahaha.

Sudah ya, sampai segini aja.

Oh ya, hari Seninnya, Adek diantar Ayah ke Puskesmas. Datang ke posko Covid 19 yang tersedia. Maunya cek kesehatan. Tapi saat Adek setor surat keterangan sehat dari dokter, ternyata Adek enggak dicek kesehatan. Mungkin cuma didata saja bahwa Adek baru pulang dari zona merah. Sekarang Adek menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.

Wassalamualaikum wr wb
Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

12 komentar

  1. Aku aja yg perpisahan normal dulu SMA rasanya sedih banget apalagi pisah di paksa gini,hiks..ikut haru

    BalasHapus
  2. Terharu lihat foto-foto siswa-siswi saat menjelang pulang. Karena sudah lama bersama-sama, jadi saat hendak berpisah pastinya sedih sekali ya...

    BalasHapus
  3. Masya Allah, saya sedikit deg-drgan bacanya, hehe..
    Semoga adek, kakRos, ayah, ibu dan semua keluarga sehat ya kak, aamiin..

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah adek kumpul lagi sama keluarga, semoga yang terbaik buat semuanya dalam kondisi seperti ini ya mbak.
    Teman2nya pasti saling rindu itu yaa. Semoga bisa bertemu lagi dalam kondisi yang lbh baik.

    BalasHapus
  5. Semoga semua masalah pandemi COVID 19 ini segera selesai ya kak. Kita jauh dari rasa was was dan bisa hidup normal kembali tanpa harus cemas.
    Sekarang kudu ikut anjuran pemerintah dengan jaga jarak dan jaga imunitas, semoga kita semua dalam lindungan Tuhan dan sehat selalu

    BalasHapus
  6. Sehat-sehat selalu...
    In syaa Allaah wabah ini segera berakhir dan adik bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
    Aamiin~

    Aku juga punya adik SMA (adik suami).
    Jadi tes masuk UN gimana, Rhoos?

    BalasHapus
  7. Sehat-sehat selalu...
    In syaa Allaah wabah ini segera berakhir dan adik bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
    Aamiin~

    Aku juga punya adik SMA (adik suami).
    Jadi tes masuk UN gimana, Rhoos?

    BalasHapus
  8. Kalau hidup di.pesantren itu serunya bareng2 ya sesama teman. Apa2 bareng2. Kebersamaannya kuat banget. Tapi klau sudah perpisahan nih apalagi pas libur panjang gini atau pulang kampung pasti sedih deh rasanya ya.

    BalasHapus
  9. Sedih saat harus berpisah, tapi ini kan sementara ya :) semoga setelah wabah ini berlalu semua bisa kembali normal dan tidak ada kekhawatiran lagi

    BalasHapus
  10. Sedih banget yah kak perpisahannya. Saya ikutan sedih. huhuhuhu. Salam buat adeknya kakak yah! :)

    BalasHapus
  11. Semoga gak papa mbak adeknya. Udah suruh anteng aja di rumah.

    BalasHapus
  12. Sedih banget tau kak waktu itu :( pas anak sejati sama jatmiko naik bis trus diiring-iringin gt terharu :").

    BalasHapus

Posting Komentar