Akhirnya Kami Vaksin Dosis 1 Alhamdulillah

Konten [Tampil]

Assalamualaikum wr wb

Lega sudah, akhirnya saya dan Adek sudah vaksin. Baru vaksin 1 sih, tapi nggak pa-pa. Yang kami syukuri adalah kesempatannya. 

Dulu, saat awal-awal vaksin, saya sama Adek tuh malas antri lama-lama di puskesmas. Antriannya panjang banget, bukan? Juga waktu itu masih rawan-rawannya corona. Jadi belum berani bila harus beramai-ramai ke puskesmas.

Cerita Saya Vaksin Corona

Lalu saat ini covid mulai mereda. Saya mulai memberanikan diri dan cari-cari info vaksin. Kalau di Lumajang, vaksin-vaksin diadakan di puskesmas setempat. Saya sempat satu kali ke puskesmas, eh njilalah stok dosis 1 habis. Ya sudahlah, pekan depan saja.

Eh kebetulan, ada rezeki. Pada pekan lalu, sedang giat-giatnya vaksin untuk anak sekolah. Soalnya syarat sekolah dibuka adalah guru dan siswanya vaksin. Kebetulan banget, waktu itu di depan rumah lagi rame. Ternyata anak-anak MTsN Lumajang hendak vaksin.

Lalu Ibu tanya ke Pak Polisi, apakah bisa orang umum ikut vaksin. Eh ternyata bisa. Didaftarkanlah saya dan Adek. Ditemani Pak Polisi yang baik hati.

Lalu saya dan Adek bergegas. Mulai dari fotocopy KTP, mengisi berkas, lalu langsung antri di lantai 2. Berkat pak polisi tersebut, saya yang harusnya di antrian nomor 60an, jadi maju di antrian 20an. Alhamdulillah.

Sebelum vaksin, kami harus skrining dulu. Cek kesehatan dan tekanan darah. Eh njilalah, Adik tekanan darah rendah. Padahal lebih penting saya daripada Adik soalnya pekan depannya mau kuliah. Lalu guru MAN Lumajang yang antri sebelum saya, juga gagal tes skrining karena pernah anosmia. 

Sungguh, rezeki saya. Rezeki tuh bentuknya nggak hanya duit ya. Dapat kesempatan untuk vaksin juga rezeki yang tak terkira, apalagi datang dengan cara yang tak disangka-sangka. Alhamdulillah.

Cerita Adik Vaksin Corona

Adik tuh kemarin nggak lolos vaksin karena darah rendah. Sering begadang. Ya gimana, kegiatannya full sampai malam. Ketika waktunya tidur, dia kesusahan untuk tidur. Mungkin karena otaknya tak memprogram ia untuk tidur. Padahal untuk tidur tuh butuh waktu yang pas dan sugesti yang bagus. Ya semoga darah rendah ini bisa memberi pelajaran buat adik.

Jadinya Adik memilih vaksin di Jember. Lah memangnya vaksin di Jember tuh gampang? Padahal kalau vaksin di Lumajang tuh enak. Saya masih bisa nganterin ke puskesmas. Nunggu bareng, dan lainnya. Lah Adik bangunnya siang-siang melulu dan kayaknya males vaksin dah.

Bener ternyata, syarat kuliah luring adalah harus sudah vaksin minimal dosis 1. Wuah bingung dah tuh Adek. Memang sih, bisa vaksin di UMC atau RSGM. Tapi ternyata ada jadwalnya. Nggak bisa nyelonong datang gitu aja.

UMC ternyata hanya melayani setiap hari Rabu, Kamis, dan Jumat. Pas mau ke sana, ternyata mereka hanya sedia vaksin dosis 2.

Hari Rabu, RSGM melayani vaksin dosis 1. Tapi Adik ada traklindas (semacam praktikum di FK). Nggak bisa ditinggal sama sekali. Kalau mata kuliah biasa masih bisa ditinggal, tapi kalau ini nggak bisa. 

Saya juga ngasih tahu Adik kalau vaksin tuh pasti jam 8-11. Nggak pernah lebih siang dari itu. Dikiranya bisa siang-siang setelah kuliah gitu. Jadi ya harus ada kuliah yang direlakan demi vaksin.

Ada juga di RS Bina Sehat yang biasanya ready setiap hari. Pada hari Rabu, ternyata mereka menyiapkan vaksin 2. Hadeeeh. Pengumuman kayak gini tuh datangnya sekitar jam 9 malam loh! Soalnya mereka kan menghitung ketersediaan vaksin untuk esok hari.

Lalu tadi pagi, saya cek di ig RS Bina Sehat, hmm hari ini tidak melayani vaksin. Hadeeeh.

Untungnya tadi malam saya sudah cari 2 alternatif vaksin. Biasanya tuh puskesmas kecamatan ngadain vaksin. Tapi kan jauh-jauh ya. Kasihan Adek.

Kebetulan banget, Puskesmas Sumbersari ngadain vaksin. Tapi jatahnya cuma 30 untuk dosis 1. Dan kebetulan banget banget banget, Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari ngadain vaksin dosis 1 dengan stok 200. Wuah harus disikat ini.


Alhamdulillah tadi pagi Adik berangkat lebih awal. Ya Adik bilang kalau di sana ramai. Ya memang ramai, hahaha. Tapi nggak papa, ditunggu aja. Dinikmati saja prosesnya.


Sebenarnya Adik ada tutorial sih, tapi dia presentasinya terakhir. Saya bilang kalau Adik juga tetap bisa ikut tutorial lewat HP saja. Yang penting bisa vaksin. Soalnya jadi syarat kuliah eeeh, hahaha.

Jam 10 Adek udah pulang dan sampai kosan. Alhamdulillah. Lega banget.


Saya tahu kalau orang vaksin tuh lapar banget. Jadi saya beliin Adek makanan. Nasi goreng porsi jumbo dari NOG Resto Jember. Harganya 22.000. Saya tambahin es jeruk 6.000. Free ongkir. Alhamdulillah.

Sego goreng porsi jumbo


Sorenya dia nambah mie gelas. Ini makanan katering wajib malam hari

Yak begitulah cerita vaksin saya dan Adik. Ya gimana pun caranya, kami juga harus saling membantu. Kalau Ibu kan susah saya untuk bantu carikan informasi. Kalau saya kan bisa carikan info vaksin di fb dan ig. Ya Alhamdulillah.

Alhamdulillah kami sudah selesai vaksin. Semoga kami dan kamu semua sehat-sehat selalu yaaa...

Aamiin

Wassalamualaikum wr wb

Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

Posting Komentar