Ini 7 Tips Mengundurkan Diri dari Pekerjaan Secara Baik-Baik

Konten [Tampil]

Assalamualaikum wr wb

Akhir-akhir ini banyak banget orang yang resign. Apakah kamu salah satunya yang diam-diam mencari contoh surat pengunduran diri? Hehe, tak apa, nggak ada yang salah dari orang yang memutuskan untuk hengkang dari perusahaan.

Mungkin karena alasan kondisi lingkungan yang nggak mendukung, hidup stagnan gitu-gitu aja, nggak ada perkembangan yang signifikan, dan lainnya. It’s okay.

Tapi pastikan kamu mengundurkan diri secara baik-baik dan pamitan baik-baik ya. Jangan langsung tiba-tiba nggak masuk kerja setelah dapat gaji. Alangkah baiknya kita tetap memiliki attitude yang baik meski ada hati yang kurang mengenakkan.

Simak 7 Tips Mengundurkan Diri dari Perusahaan

Supaya kamu nggak ngawur saat mengundurkan diri, berikut ini sudah Kak Ros rangkum gimana caranya mengundurkan diri dari pekerjaan secara baik, ber-attitude, dan elegan. Lansung simak saja ya!

1. Sampaikan ke Atasan Secara Langsung

Kalau misalnya kamu ada masalah dengan atasan dan ingin hengkang dari perusahaan, disarankan untuk tetap menyampaikan kehendakmu kepada atasan secara langsung.

Kamu bisa datang ke ruangannya atau kantornya. Jadi kamu berbicara secara pribadi dan menyampaikan kabar tersebut secara langsung. Berikan juga penjelasan singkat mengenai alasan kamu mengundurkan diri dari perusahaan.

2. Membuat Surat Pengunduran Diri

Setelah menyampaikan kabar tersebut secara langsung, maka langkah selanjutnya adalah membuat surat pengunduran diri secara resmi. Kamu bisa mencari contoh surat pengunduran diri di internet.

Surat ini sebaiknya berisi tanggal pengunduran diri, alasan pengunduran diri, dan ucapan terima kasih kepada perusahaan. Tentu saja berikan ttd dan nama terang ya.

3. Berikan Pemberitahuan Lebih Awal

Kalau mau resign, jangan mendadak. Biasanya kantor/perusahaan menetapkan pengajuan pengunduran diri adalah H-30 sebelum tanggal resign terjadi. 

Sebab hal ini akan berdampak pada kantor. Atasanmu bisa mencari pengganti yang lebih baik darimu. Pekerjaan kantor juga bisa dititip tugaskan sementara kepada teman yang lain di kantor. Jadi kamu pergi dengan tidak meninggalkan setumpuk beban.

Kan kasihan teman-temanmu dan atasanmu bila kamu resign mendadak, sedangkan ada banyak pekerjaan yang sedang membutuhkanmu. Jadi tetap gunakan hati apabila ingin keluar dari perusahaan meski ada banyak hal yang menyakitimu.

4. Selesaikan Dulu Tugasmu

Ini nih, jangan tiba-tiba resign lalu membiarkan tugas-tugasmu berserakan sehingga teman-temanmu harus membereskannya. Yuk attitudenya dijaga yuk.

Untuk tugas yang bisa kamu selesaikan, coba selesaikan sebaik mungkin. Wajar kok bila di hari terakhir bekerja, kamu pulang agak malam untuk menuntaskan tugas-tugasmu. Jangan biarkan teman-temanmu terbebani dengan pekerjaan kantor yang kamu tinggalkan begitu saja.

5. Jangan Sampaikan Rencanamu

Sebisa mungkin, jangan sampaikan rencanamu ketika meninggalkan perusahaan. Hal ini dikarenakan akan menyebab ketidaknyamanan dan konflik di tempat kerja.

Khawatir muncul isu yang tidak mengenakkan. Atau bahkan takutnya kamu didoakan yang jelek-jelek oleh teman kantormu. Jadi simpan rapat-rapat rencana masa depanmu.

6. Tetap Jaga Hubungan Baik

Setelah kamu keluar dari kantor, alangkah lebih baik bila kamu tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan dan rekan kerjamu. Minimal, kamu tidak menjelek-jelekkan perusahaan apabila ada sedikit cela di matamu.

Nggak perlu bilang bosnya nggak enak, teman kerjanya suka gibah, tugasnya banyak, dll. Kalau misalkan ada yang tanya tentang alasanmu keluar dari kantor tersebut, jawab saja dari sisi positif.

Misalnya, kamu ingin berkembang di luar kantor, sambil disampaikan yang baik-baik tentang kantor itu. Misalnya bangunan kantor yang kokoh dan estetik, ruang kerja yang nyaman, keunikan bangunan kantormu, kantornya ada di apartemen lantai atas, dan lainnya. 

Kamu juga bisa tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerjamu. Bisa dengan ngasih komentar positif ketika kawanmu posting di media sosial, atau tetap mau hadir bila kamu diajak untuk ngopi atau nongkrong bareng teman kantor.

7. Pamit Baik-Baik di Grup WA

Di hari terakhir kamu bekerja, pastinya kamu ingin keluar dari grup WA kantor. Jangan asal keluar grup. Tapi alangkah lebih baik bila kamu chat di WA terlebih dahulu.

Sampaikan rasa terima kasih terhadap kantor dan support dari teman-teman kantor, sampaikan juga permohonan maafmu atas salah-salah selama ini, terakhir tutuplah dengan kamu yang pamit meninggalkan kantor ini.

Kesimpulan

Jadi, kamu meninggalkan kantor atau perusahaan ini dengan manis dan memberikan kesan yang baik. Ingat! Jangan meninggalkan pekerjaan dengan cara yang buruk. Kamu harus tetap mempertahankan reputasi baik di industri atau dunia kerja.

Jangan sekali-kali kamu meninggalkan pekerjaan dengan cara yang buruk seperti meninggalkan tugas yang belum selesai atau meninggalkan perusahaan tanpa pemberitahuan. Termasuk tidak memberikan surat pengunduran diri secara mendadak, melainkan diajukan h-30.

Untuk contoh surat pengunduran diri, sudah banyak disebar di internet. Kamu bisa memodifikasinya. Lalu berikan kepada atasanmu. Meski pamitan dan ngomong langsung, tapi surat itu menjadi bukti keseriusan bahwa kamu hendak mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

Nah, itulah tips singkat tentang cara mengundurkan diri dari pekerjaan dengan cara yang baik, elegan, dan meninggalkan kesan positif. Jadi, tetaplah menjadi orang baik dan menjaga attitude, baik di dalam kantor maupun setelah keluar dari kantor.

Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

1 komentar

  1. No.5 itu sih kondisional, biasanya ketika di perusahaan itu habitnya dan suasananya tidak mendukung, mayoritas karyawan pasti berpikir hal yang sama dan suara² itu sudah muncul dari grass root. Mereka akan bekerja sama satu sama lain untuk masa depan masing², jadi ketika ada teman yang ijin gak masuk padahal itu interview pasti teman² nya akan mendukungnya, karena mereka sama² berjuang untuk dapatkan sesuatu yang lebih baik di luar sana. Justru hubungan seperti ini membuat mereka membuat grup alumni tersendiri.

    Kenapa bisa begitu, itu karena sebenarnya mereka nyaman ada di perusahaan itu, tapi manajemen perusahaan tidak baik dan becus mengelola perusahaan, dan talent² terbaik yang ada di dalamnya tidak dikelola tapi hanya diperas, alhasil cara terbaik adalah saling mendukung satu sama lain di grass root untuk mengubah nasibnya masing² dengan tetap saling terhubung dan mendukung satu sama lain.

    Makanya saya bilang, turunover suatu perusahaan sebenarnya, perusahaan itu harus berkaca pada diri mereka sendiri.

    Malah ada yang resign pindah ke kompetitor karena kompetitor bisa berikan sesuatu yang lebih baik untuk kemajuan bersama.

    BalasHapus

Posting Komentar