Kuliah di ITB

13 komentar
Konten [Tampil]
Tau ITB?
Orang bilang... ITB itu singkatan dari Institut Teknologi Bandung dan Institut Terbaik Bangsa. Sementara, tak sedikit yang memplesetkan ITB sebagai Institut Termahal Bangsa. Tapi kalau dipikir-pikir, istilah itu ada benarnya juga.

Seperti kita ketahui, ITB itu isinya anak orang kaya dan konglomerat yang dipastikan sanggup membayar segala keuangan di ITB. Tahun kemarin, uang gedungnya saja 55 juta per mahasiswa. Wow banget kan?


Tapi tenang saja, sebenarnya kuliah di ITB itu murah loh?! Kita bisa mengajukan keringanan biasaya 20% sampai 100% kepada ITB untuk biaya kuliah. Syukur-syukur kalau dapet tiket bidik misi. Kalau ikutan bidik misi, semua-muanya gratis dan malah dapat uang saku 1 juta sebagai biaya hidup di Bandung. Dua kakak kelas saya yang terakhir, juga mendapatkan beasiswa bidik misi dan mereka benar-benar dapat harga gratis di sana.

Jurusan di ITB

ITB punya banyak jurusan yang bisa kalian pilih sesuai minat bakat kalian. Tapi tentu saja materi dasarnya adalah teknik. Dan berikut ini adalah fakultas beserta jurusan-jurusan yang ada di ITB.

1. FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
- Matematika
- Fisika
- Kimia
- Astronomi

2. SITH (Sekolah Ilmu Teknologi dan Hayati)
- Biologi
- Mikrobiologi
- Rekayasa Hayati
- Rekayasa Pertanian
- Rekayasa Kehutanan

3. FTTM (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan)
- Teknik Pertambangan
- Teknik Perminyakan
- Teknik Geofisika
- Teknik Metalurgi

4. SF (Sekolah Farmasi)
- Sains dan Teknologi Farmasi
- Farmasi Klinis dan Komunitas

5. FITB (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian)
- Teknik Geologi
- Teknik Geodesi dan Geomatika
- Meteorologi
- Oseanografi

6. FTI (Fakultas Teknik Industri)
- Teknik Kimia
- Teknik Fisika
- Teknik Industri
- Manajemen Rekayasa Industri

7.  FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara)
- Teknik Mesin
- Aeronotika dan Astronotika
- Teknik Material

8. STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Infromatika)
- Teknik Elektro
- Informatika
- Teknik Tenaga Listrik
- Teknik Telekomunikasi
- Sistem Teknologi Informasi

9. SAPPK (Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pembangunan Kebijakan)
- Arsitektur
- Perencanaan Wilayah dan Kota

10. FTSL (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan)
- Teknik Sipil
- Teknik Lingkungan
- Teknik Kelautan

11. FSD (Fakultas Seni dan Desain)
- Seni Rupa
- Kriya
- Desain Komunikasi Visual
- Desain Interior
- Desain Produk

12. SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen)
- Bisnis dan Manajemen

Ketika itu yang ngasih briefing tentang ITB ada 3 orang, yaitu mas Gunawan, mas Arrya dan mbak Diva. Sebenarnya sih, ada beberapa lagi anak ITB yang datang ke almamater, tapi mereka-mereka hanya memantau dari belakang alias bagi tugas briefing.

Kita membicarakan tentang ini itu hingga sampai pada sesi tanya jawab. Banyak teman-teman yang tanya tentang ITB.

Bagaimana dengan nilai raport mbak mas ketika akan masuk ITB?

"Ketika itu, kami ikut seleksi PMDK dan Alhamdulillah kami bertiga lolos PMDK. Mengenai raportnya, hmm... nilai raport saya fluktuatif, maksudnya naik turun," jawab mbak Diva.

"Kalau saya, nilai saya juga fluktuatif. Nilai turun sih boleh, asalkan naiknya harus lebih dari yang semula," jawab mas Gunawan.

"Nilai saya... stabil," jawab mas Arrya singkat.

"Lalu, bagaimana dengan pilihan universitasnya? Pilihan satu dan duanya mbak mas apa ketika mendaftar PMDK?"


"Pilihan pertama saya, ITB. Tapi saran saya, ketika kalian menetapkan ITB sebagai pilihan pertama, usahakan jangan meletakkan ITS di pilihan kedua. Karena institut tersebut sama-sama nggak mau diduakan. Itu saran dari kami," jawab mbak Dva.

"Memangnya pilihan keduanya mbak Diva apa?


"Pilihan kedua saya, ITS."

Yaelah... kirain nggak milih ITS...

"Kalau saya, pilihan pertama ITB, pilihan kedua ITS," jawab mas Gunawan.

"Saya, yang pertama ITB kemudian ITS," sahut mas Arrya.

Yaelah... ternyata sama aja mereka bertiga.

"Memangnya prestasi mbak mas selam di Smada bagaimana?


 "Jujur, sebenarnya saya hanya punya satu kejuaraan, yaitu juara 2 lomba farmasi di UNEJ. Itupun saya cuma titip nama ke teman saya karena lombanya satu grup dua orang. Jadi, sebenarnya saya nggak ngapa-ngapain di lomba tersebut. Sudah, itu saja. Nggak ada bagusnya dari saya," jawab mbak Diva.

"Kalau saya... saya nggak pernah sekalipun ikut lomba. Dan jujur saja, saya menyesal karena tidak pernah mengikuti lomba semasa SMA. Padahal piagam peserta pun sangat berharga ketika melengkapi data pendaftaran kuliah meski hanya peserta," jawab mas Gunawan.

"Hmm... prestasi saya selama di Smada adalah... jarang remidi," jawab mas Arrya.

Dan jawaban mas Arrya menusuk hati kami semua. Karena saya dan teman sekelas langganan remidi.

Sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya, tapi saya lupa, hehe...

Ohya, banyak sekalo orang-orang terkenal yang lulusan ITB.
Hmm, kalian tahu Pak BJ Habibie? Beliau itu alumni ITB. Meski nggak nerusin kuliah, tapi beliau telah mampu menciptakan pesawat terbang.
Ohya, tahu kosmetik Wardah? Nah, dia alumni Sekolah Farmasi...

Aburizal Bakrie, Aming, Sudjiwo Tedjo, Hatta Rajasa dan Soekarno juga lulusan ITB. Hebat-hebat kan alumni ITB?

Ohya, tahun lalu ada 3 sistem kalau pengen masuk ke ITB, yaitu PMDK, SNMPTN tulis dan Mandiri. Nah, tahun ini ITB hanya menerima 2 jalur, yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Jadi, ITB nggak menerima mereka-mereka yang mendaftarkan diri lewat jalur Mandiri.

Tahu nggak sih, ITB ini agak berbeda dengan universitas lain. Di ITB, kita masih belum bisa langsung masuk ke jurusan, melainkan kita harus mengenyam materi fakultas selama setahun, lalu masuk ke penjurusan. Hal ini bertujuan agar kita bisa mendapatkan materi dasar untuk masuk ke jurusan tertentu.

Kalau saya sendiri sih, dulu sempat tercetus ingin masuk ke MRI (Manajemen Rekayasa Industri). Nanti kerjanya di perusahaan, jadi manager dan mengatur anak buah. Leih ke arah organisasinya dan cenderung menciptakan ide-ide kreatif untuk mengembangkan perusahaan.

Saya googling sana-sini nyari MRI ITB dan saya jatuh hati pada MRI ITB. Nggak berapa lama kemudian, saya tahu bahwa MRI itu bagian dari FTI (Fakultas Teknik Industri) yang ternyata passing gradenya nomor 2 di ITB. Lalu saya berpikir, akankah saya bisa menembus FTI? Walhasil, saya pun patah hati. Saya juga ciut saat ngeliat wajah mahasiswa MRI yang bertampang konglomerat dan kayaknya fasih banget berbahasa inggris. Saya pun patah hati yang kedua kalinya.

Ya sudahlah, mungkin ITB bukan jalan saya. Saya berbelok saja ke kampus lain. Sebenarnya pengen sih ngampus di Bandung, tapi apalah daya, ya suda, ikhlaskan saja, biarlah saya menikah dengan orang Bandung saja, muehehe...

Nah, bagi kalian yang ingin masuk ITB, saya doakan semoga kalian bisa masuk ITB sesuai fakultas yang kalian inginkan. Untuk urusan duit, masih bisa dinego kok, yang penting masuk dulu ke ITB dan harumkan nama Indonesia ya?

Related Posts

13 komentar

  1. yang punya uang ..monggo-monggo masuk ITB...yang gak punya uang kemana sobb???

    BalasHapus
  2. sangat mengharap pendidikan dapat menjangkau seluruh anak didik dengan harga murah dan adil. satu sudah terselesaikan: de-RSBI-sasi. ke depan de-kampus mahal-isasi.
    tapi Mbak Ocha yang penting sekarang belajar keras, itu saja. nanti pasti akan ditunjukkan jalan mana yang terbaik dari Allah.

    sekedar sharing cerita, dulu saya udah niat banget mau sekolah kedokteran. orang tua sudah merestui, dan Insya Allah biaya siap. tapi apa daya saat itu bapak saya sakit. maka saya milih sekolah yang bisa cepet, dan banyak peluang lowongan. maka saya pun ambil kuliah hukum. agak berat hati pada awalnya. tapi alhamdulillaah, saya menemukan jalan hidup saya disini. sudah diatur Gusti Allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang banget. Padahal dasar dari bersekolah itu mestinya passion, bukan materi.

      Hapus
    2. baru tau pak zach pengen masuk kedokteran..

      Hapus
  3. yang selalu saya kagumi itu pak habibie mbak. belum selesai kuliah di itb sudah dapat beasiswa di jermas sampei jadi profesor. keren !

    BalasHapus
  4. eaaak, ocha pengen nikah sama orang bandung *uhuk*

    tentang ITB ini, saya jadi inget twitnya @BeasiswaIndo kemaren.. ada yg nanya info tentang beasiswa kedokteran di ITB huwakakak :p

    mana ada ya kedokteran di itb hihihi

    BalasHapus
  5. ocha akirnya pilih mana? semoga dpt suami org Bdg ya.. hehe..

    BalasHapus
  6. UNJ dongggg.. (Universitas Nyari Jodoh) hihihi..
    jelek2in kampus sendiriii ... :D

    BalasHapus
  7. kalau mau di bandung, universitas yang bagus bukan cuma ITB aja, kok. semoga dapet yg pas yaa :)

    BalasHapus
  8. bukan orang kaya, cuma orang yg otak'a encer. Kadang kita malu, mengakui hal tsb, karena teknik itu wajar mahal. Karena berhubungan dengan mesin canggih. Aku udah pas, kuliah di jurusan jurnalistik, sesuai passion :)

    BalasHapus
  9. Lagian kuliah dimana juga kan yang lebih penting ornagnya Cha.. Gapapa, smangat smangat ! Hehe

    BalasHapus

Posting Komentar