LDR Jember - Tangerang Sama Adek

9 komentar
Konten [Tampil]
Assalammualaikum wr wb

Tadi malam saya stres berat. Saya butuh refreshing, butuh ngobrol, butuh lihat hal yang baru selain atap kosan. Maka malam tadi, saya pergi ke rumah seorang kawan, saya membawakannya capjay enak untuk dimakan bertiga, bersama ia dan suaminya. Memang ada tujuan sih, saya datang ke sana. Saya ingin mendengar bagaimana kisah pertemuan mereka, yang ternyata sebelumnya sangat rumit, namun berbuah manis setelah ikhtiar dan saling memasrahkan diri.

pake-hijab-di-bawah-matahari

Belum lepas dari jam 9 malam, saya sudah pamit undur diri untuk pulang ke kosan. Di perjalanan, saya lagi kangen nyemil 😅 Lebih tepatnya nyemil tahu walik. Saya udah lamaaa banget nggak makan tahu walik. Saya memang sengaja berhenti makan tahu walik karena bobot saya yang semakin tidak terkontrol, hehehe. Ya meskipun Ibu bolak-balik meminta saya untuk bikin tahu walik, namun saya tetap tak bergeming. Karena saya sadar, tahu walik ini kolesterol dan lemaknya tinggi banget, soalnya tahunya digoreng dua kali. Duh laaah.

Saat menunggu tahu walik digoreng, tiba-tiba ada pesan masuk, dari si Adek. Adek minta telpon. Saya balas pesannya dengan menyampaikan bahwa saya akan menelponnya 15 menit lagi setelah saya sampai di kamar kosan.

Setelah beberes diri dengan ganti baju, sholat isya, dan merapikan meja, saya pun menelpon Adek. Pada mulanya nggak diangkat. Ya mungkin sedang tidak pegang hape, begitu pikir saya kala itu.

5 menit kemudian, Adek berkirim pesan lagi, minta telpon katanya. Saya telpon si Adek... dan saya rinduuu~~~

--Baca juga: Quality Time Bersama Adek

Jarang banget Adek telpon saya. Biasanya Adek telpon Ibu. Tapi karena Ibu lagi merasa bingung dan pusing sendiri dengan hape barunya 😅 maka Adek sama sekali tidak bisa menghubungi Ibu. Ya wajar sih, mungkin Ibu sedang kerepotan tombol mana yang harus dipencet. Kapan-kapan lah saya cerita soal hape baru Ibu.

Seperti biasa juga, yang namanya kakak perempuan dan adik laki-laki, tentulah yang paling banyak bercerita adalah si kakak perempuan, yaitu saya. Saya banyak cerita berbagai kejadian atau peristiwa yang saya alami semenjak Adek kembali lagi sekolah di Tangerang awal tahun lalu. Saya cerita soal kehilangan hape, pengalaman ngejar beasiswa, kuliah saya di Jember, juga stresnya saya dengan tugas-tugas yang berbahasa Inggris. Duh laaah.

Saya paham benar sih, seorang adik laki-laki jarang banget untuk tiba-tiba mau cerita soal kehidupan pribadinya maupun kegiatan sehari-harinya. Untuk mengatasi hal itu, biasanya saya pancing dengan beragam pertanyaan. Pertanyaannya juga harus menjurus untuk Adek bercerita tentang kesehariannya. Kalau nggak dipancing untuk bercerita, ya Adek selamanya nggak akan cerita.

Makanya saya demen banget tanya kabar ke Ayah atau Ibu soal Adek. Biasanya Ayah sama Ibu dapat kabar soal Adek, tapi nggak sepenuhnya Ayah dan Ibu paham sih. Karena itulah, ada kewajiban saya untuk konfirmasi ulang ke Adek tentang hal-hal yang terkait dengan Adek. Biasanya saya lebih mengerti sih, ya maklum umur nggak beda jauh, masih sering sepemikiran dan sepemahaman.

Adek nelpon lamaaa banget. Jam setengah 11 malam saya terkantuk-kantuk, tapi masih menyangga telpon demi ngobrol sama Adek. Saya heran, Adek kok nggak ngantuk-ngantuk sih. Sampai akhirnya, jam setengah 12, saya menyerah. Sudah 2 jam kami telponan. Saya minta ke Adek untuk mengakhiri telpon. Saya lelah, mau tidur 😅

Saya ya mana pernah terpikir punya Adek yang akan bersekolah jauh di Tangerang. Ibarat kata, kami sedang LDR-an. Istilah LDR nggak hanya berlaku untuk sepasang kekasih, bukan?

kakak-adek-man-ic-serpong

 Foto ini adalah salah satu foto favorit saya. Ini adalah ketika saya nyambangi Adek ke sekolahnya. Lebih tepatnya, detik-detik ketika saya akan bertolak balik ke Lumajang, meninggalkan Adek untuk berkutat kembali dengan sekolahnya. Terlihat matanya sendu-sendu gimana gitu. Ya saya mana tega~~

Duh Dek... Mbak Ocha kangen~~~

Wassalammualaikum wr wb

Related Posts

9 komentar

  1. Akrab banget deh sama adeknya, meski jarak memisahkan. tapi lewat komunikasi bisa saling bersapa. klao rindu obat paling ampuh ya saling ketemu. he he.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Kapan2 deh kubikin LDR Jember-Solo


      Ehh, emangnya siapa yang Solo? 😂

      Hapus
    2. Dia yang nggak boleh disebut namanya

      Ehh, dia berkenan nggak sih kalo namanya disebut? 😂😂

      Hapus
    3. Boleh apa boleh banget hayo..? haha

      Hapus
    4. ya tanya ke diri sendiri toooh... jangan tanya aku
      XD

      Hapus
  3. Seneng lihat keakraban kakak beradik kayak gini.

    Kalo berantem, cepetan balik akur ya ... jangan lama ngambek-ngambekannya ...

    BalasHapus
  4. Kok bisa akrab gitu ya mbak, disini aku sama adekku walau jarak dekat (umurnya), tapi tetep aja kayak tom and jerry. Heran sayanya.

    BalasHapus

Posting Komentar