Jeda Untuk Kita

Konten [Tampil]
Assalamualaikum wr wb

Terpikir sesuatu. Tentang kita di masa depan. Bagaimana bila diberi jeda? Memberi jeda, untuk memastikan. Rindu itu, ada atau tidak? Kamu itu, untuk saya atau tidak? Saya itu, untukmu atau tidak?

Saya pernah bilang. Pun ke semua orang. Bahwa saya akan menikah setelah S2. Lebih tepatnya, setelah saya dinyatakan lulus dan nilai tesis keluar. Lalu, saya enggak punya urusan lagi dengan perkuliahan. Bebas untuk mau menikah. Kapanpun. Cepat atau lambat.


Dulu, perkiraan saya... akan menikah kurang lebih 3 bulan setelahnya. Itu sebuah perkiraan. Bisa cepat atau lambat. Hanya bergantung pada kedatanganmu ke rumah.

Lalu, bagaimana bila dalam waktu tersebut, kita memberi jeda untuk diri kita masing-masing?

Iya, jeda untuk kita. Kamu dengan dirimu. Saya dengan diri saya. Sebelum kita menyatu (tentu bila diizinkan).

Pada jeda tersebut, akan ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Mungkin bisa lebih mengenali diri sendiri. Memperbaiki sikap. Belajar mengurangi ego. Belajar menikmati kehidupan. Menunaikan mimpi, memuaskan naik gunung mungkin?

Dari jeda ini pun, kita akan lebih bisa untuk saling menghargai. Lalu menyatakan bahwa dia berharga.

Jeda itu perlu, untuk menciptakan rindu. Apakah rindu ini nyata, atau semu?

Memang, dengan adanya jeda, akan ada beragam kemungkinan negatif yang akan terjadi. Kalau hal ini benar terjadi, mungkin seperti yang kamu duga, maka akhirnya akan seperti itu. Namun bila bisa menahannya, mengambil pelajarannya, maka mari kita saling ucapkan selamat.

Hal ini memang tidak mudah. Namun percayakah kamu, bahwa dari jeda, kita akan kembali pada-Nya?

Iya, kita bisa belajar untuk lebih banyak bersyukur. Merenungi diri. Memperdalam kitab. Memuaskan diri dengan keluarga, teman, dan kehidupan sekarang. Menunaikan mimpi yang belum terjamah.

Saat kembali pada-Nya, kita pun juga bisa leluasa bertanya. "Dia, untuk saya atau tidak?" Lalu tunggu jawabannya.

Kalau sudah dapat dan yakin dengan jawabannya, maka segeralah. Segera tunaikan. Apapun hasilnya... dan mari kita saling mengikhlaskan...

Kita hanya perlu percaya. Bahwa bila memang kita terikat, maka dengan jarak pun, kita akan kembali.

Kembali dengan ikatan yang suci dan perasaan yang tak menentu, lebih indah dan seru bukan?

Wassalamualaikum wr wb 💕


Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

4 komentar

  1. ciyeeee... ada yg mau nikah toh??? :D semoga lancar ya saya doain...

    BalasHapus
  2. semoga dilancarkan semuanya yaa mbaakk, aamiin ~,~

    BalasHapus
  3. Hmmmmmm ini suara hati wanita yang lagi dipingit ya?
    Hihihhi

    Semoga lancar semua sampai selesai seluruh prosesi ya chaaa

    BalasHapus
  4. Menantang rindu, ada atau tidak adanya. Awalnya aku dengan sombong, mengapa tidak. Ternyata tahu tidak rindu itu memang ada du muka bumi ini dengan berbagai alasan.

    Dintunggu update an nikahan ka Rooosss, cepat atau lambat :)

    BalasHapus

Posting Komentar