Ikhtiar Kami Untuk Tetap Sehat di Tengah Pandemi

21 komentar
Konten [Tampil]

Pelukan Ibu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, lebih tepatnya 8 bulan lalu, sebelum wabah covid-19 menyerang seluruh negeri.

Kalau dulu, setibanya saya di Lumajang, Ibu langsung memeluk saya erat-erat. 

Berbeda dengan sekarang. Ibu tidak bisa langsung memeluk saya. Kami harus pura-pura pelukan dari jauh, lalu saya bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan ganti baju. Barulah saya bisa langsung peluk cium Ibu sepuasnya.

Kedatangan saya dari tanah rantau, selalu dirindukan Ibu. Yaaa, selain karena saya anak perempuan satu-satunya, juga lumayan lah kalau ada saya di rumah (bisa bantu-bantu beresin rumah, hoho). Iya, saya dengan senang hati melakukannya.

Pandemi memang membuat toko fotocopy Ibu sepi. Anak-anak sekolah yang biasa meramaikan toko Ibu, sudah tak terdengar lagi gelak tawanya. Kami merindukan celoteh anak-anak ketika beli jajan di di toko kami.

Namun, kata siapa sepinya toko tidak membuat lelah? Justru, kesepian itu menimbulkan kelelahan. Lelah fisik, lelah batin. Lelah menunggu pembeli, yang entah kapan akan datang.

Ditemani seorang karyawati yang setia menjaga toko, Ibu tetap semangat menjemput rezeki. Keaktifannya atas dasar terpenuhinya biaya adik yang sedang giat kuliah di kedokteran. Anak pintar harus diperjuangkan.



Waspada dengan Gejala Sakit, Sepele Apapun

Usia yang tak lagi muda, tak jarang usai tutup toko, Ibu mengeluhkan pegal-pegal di badannya. Kalau ada saya, enak. Saya bisa pijitin Ibu. Apalagi Ibu masih beres-beres rumah. Belum lagi kadang dititipi untuk momong cucu oleh keponakannya. Iya, saya paham Ibu lelah banget.

Namun saya masih belum bisa sepenuhnya membantu Ibu. Aktivitas penelitian tesis mengharuskan saya sering bolak-balik Lumajang-Jember. Belum lagi kegiatan berorganisasi dan ngeblog yang cukup menyita waktu. Doakan saja ya, kami diberi kesehatan banyak-banyak.


Tak hanya pegal-pegal, masalah kesehatan yang sering dialami Ibu adalah masuk angin. Memang sepele sih, hanya masuk angin. Tapi masalahnya, anginnya nggak keluar-keluar. Seakan-akan tertahan di tulang belakang dan bagian tengkuk. 

Biasanya, Ibu langsung meminta saya untuk memijit-mijit bagian punggung, khususnya tulang belakang hingga tengkuk. Saya memijit-mijit dan seakan-akan mendorong angin-angin nakal itu untuk keluar dari badan Ibu.

Hasilnya? 

Tentu ada hasilnya. Angin nakalnya keluar. Ibu mengeluarkan angin-angin itu lewat mulut. Jangan dikira ngeluarin anginnya itu mudah dan mulus ya. Sulit dan menyakitkan. Seperti orang muntah. 

Sudah terbayang kan gimana rasanya?

Saya kira Ibu hanya pura-pura atau sok drama. Eh njilalah, suatu hari saya mengalami kondisi yang sama dengan Ibu… dan rasanya… sakit sekali. Seakan-akan ada angin yang tertahan di tulang belakang dan harus dikeluarkan.


Setelah memijat Ibu, biasanya saya membuatkan segelas sari jahe dari Herbadrink yang disuguhkan dengan hangat. Sebuah ramuan alami dari sari jahe asli untuk menghangatkan badan Ibu. 

Juga, supaya badan lebih rileks dan Ibu bisa tidur lebih nyenyak. Jadi, bangun tidur bisa langsung fresh dan semangat menjalani hari.


Ikhtiar Untuk Tetap Sehat dan Menguatkan Daya Tahan Tubuh

Iya, sudah 2 bulan belakangan ini saya menyuguhkan segelas sari jahe hangat untuk Ibu. Diminumkan setiap malam sebelum tidur. 

Alhamdulillah khasiatnya sudah tampak dalam kurun waktu 1 minggu. Angin-angin nakal itu benar-benar hilang. Ibu merasa badan lebih sehat, fit dan kuat. Sudah nggak masuk angin lagi. Kemungkinan, daya tahan tubuhnya kembali menguat.

Setelah konsisten mengonsumsi Herbadrink Sari Jahe hampir setiap malam, saya coba ganti jadwalnya. Yaitu pagi hari, sesudah sarapan alias sebelum buka toko.

Alasannya jelas, 1 bulan terakhir ini cuaca pagi hari sedang dingin-dinginnya toh? Uuuh, nggak kuat sama dinginnya. Apalagi kami tinggal di lereng Gunung Semeru, makin terasa semilir angin yang menusuk-nusuk kulit.

Maka dari itu, setiap pagi saya membuat 2 cangkir sari jahe hangat dari Herbadrink. Bentuknya bubuk. Praktis banget. Khasiatnya setara dengan jahe asli, karena dibuat dari jahe asli pilihan.

Kesan Pertama Menyeduh Herbadrink

Mulanya, saya pengen banget menyuguhkan minuman tradisional yang bisa menghangatkan badan Ibu. Jahe adalah minuman herbal andalan nenek moyang yang khasiatnya tak terbantahkan, bukan? 

Namun saya malas nggeprek-nggeprek jahe. Apalagi terkadang serat-seratnya masuk ke mulut. Kan bikin jengkel ya.

Dan saya butuh banget, minuman praktis yang nggak bikin saya repot. Yang penyajiannya cepat. Kira-kira apa ya?

Eh nggak berapa lama kemudian, postingan teman-teman blogger tentang minuman Herbadrink pada muncul di beranda medsos saya. Membuat saya penasaran, apa dan bagaimana sih Herbadrink itu?

Lalu iseng saya coba, eh cocok dong. Saya dan Ibu cocok dengan Herbadrink. Klop. Bagai menemukan penawar masuk angin yang bikin geleng-geleng kepala saking ampuh khasiatnya.

Herbadrink ini merupakan minuman herbal alami yang dibuat berdasarkan resep tradisional Indonesia. Diproses menggunakan teknologi modern dengan tetap mempertahankan rasa aslinya dan manfaat alaminya.

Dikemas dalam bentuk bubuk. Praktis dan higienis. Kita tinggal sobek kemasannya, lalu tuangkan ke dalam gelas dengan ditambahkan air hangat, lalu minum deh.

Dijamin sama rasanya dengan minuman tradisional buatan orang-orang jaman dulu. Membuat kita terbang ke masa lalu, tatkala dibuatkan segelas jahe hangat oleh nenek tercinta. Ah, jadi rindu.

Kandungan dan Manfaat di Sari Jahe Herbadrink

Nenek kita menyuguhkan jahe sebagai ramuan herbal ampuh ini bukan serta merta karena turun temurun saja loh. Melainkan telah terbukti khasiatnya dan manfaatnya secara ilmiah. Apa sajakah kandungan dan manfaat yang ada di Sari Jahe Herbadrink?

a. Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Jahe dipercaya dapat memperkuat sistem imun atau peningkatan daya tahan tubuh. Hal ini dikarenakan jahe mengandung vitamin C dan magnesium. Kedua nutrisi tersebut mampu membantu tubuh untuk membangun sistem imun lebih kuat.

Rasa pedas Jahe yang berasal dari senyawa keton bernama Zingeron, ternyata adalah caranya untuk menanggulangi penurunan daya tahan tubuh akibat perubahan cuaca maupun infeksi virus influenza. Jadi, jahe adalah senjata utama untuk memperkuat daya tahan tubuh apalagi di tengah pandemi yang tak kunjung usai seperti saat ini.

b. Dapat Menjadi Antioksidan Bagi Tubuh

Tanaman yang termasuk dalam jenis Zingberaceae ini rupanya memiliki senyawa bioaktif gingerol. Di dalam Gingerol terdapat efek antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh. Antioksidan adalah molekul yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang biasanya didapat dari paparan polusi udara, debu dll.

Jadi, dengan mengonsumsi jahe secara rutin, maka kita akan terbebas dari radikal bebas yang jahat sehingga membuat tubuh kita sehat setiap saat.

c. Mampu Meredakan Sakit Otot

Anti-inflamasi adalah salah satu khasiat jahe yang telah dipercaya ribuan tahun lamanya. Efek terapi rempah-rempah jahe dinilai dapat membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri. 

Secara ilmiah, jahe dinyatakan setingkat lebih unggul dari obat antiinflamasi non stereoid yang bekerja hanya untuk menghalangi pembentukan senyawa peradangan. Sedangkan jahe dapat menghalangi pembentukan senyawa peradangan prostaglandin dan leukotriene. 

Jadi jahe dapat dikonsumsi untuk mengatasi nyeri sendi, pembengkakan, nyeri otot atau pegal-pegal seperti yang Ibu alami.

d. Menangkal Infeksi Bakteri dan Virus

Tanaman asal Asia Selatan ini mengandung gingerol yang telah terbukti dapat menghambat infeksi bakteri. Gingerol adalah zat aktif minyak atsiri jahe yang berperan meningkatkan kemampuan sel pembunuh alami untuk memperbanyak diri dan menhancurkan dinding sel virus.

Iya, jahe sebagai rempah-rempah khas Indonesia ini bisa banget sebagai penangkal virus Corona. Jadi, isu mengenai jahe adalah obat pencegah Covid-19 itu bukan hanya isapan jempol belaka. Namun sudah teruji klinis secara ilmiah.

Kurang lebih itulah 4 kandungan utama yang membuat jahe menjadi rempah primadona sejak zaman dulu kala. Kalau kamu rutin mengonsumsinya setiap hari, dijamin kamu akan tetap sehat kuat hingga tua anti.

Alasan Suka Mengonsumsi Herbadrink 

Herbadrink ini membuat saya jatuh cinta. Karena kami bagaikan menemukan penyembuh dan penawar atas masuk angin yang tak usai-usai diderita Ibu. 

Sebenarnya, tak hanya itu alasan saya memantapkan pilihan pada Herbadrink. Banyak banget alasan saya suka mengonsumsi Herbadrink, namun saya rangkum saja ya dalam 5 alasan. 

1. Terbuat dari Bahan Herbal Alami

Ini sih yang paling saya suka dari Herbadrink. Sebagai pecinta jamu yang hafal dengan rasa asli jamu-jamuan, tatkala mencoba sari jahe Herbadrink… hmm rasanya sama persis dengan wedang jahe buatan nenek. 

Pedas-pedas dan hangatnya di tenggorokan itu loh, sama. Tentu saja, hal ini dikarenakan Herbadrink dibuat berdasarkan resep tradisional yang sudah terpercaya sejak dahulu kala.

Tenang, nggak cuma sari jahe saja kok varian andalan Herbadrink. Produk herbal dari Konimex ini juga memiliki varian lain yang juga berasal dari rempah-rempah tradisional khas Indonesia. Yaitu wedang uwuh, kunyit asam, beras kencur, kunyit asam sirih plus madu, kopi ginseng, sari temulawak dan chrysanthemum.

2. Diproses Secara Modern dan Higienis

Herbadrink ini sebenarnya perwujudan dari jamu yang dikemas menjadi bubuk. Bisa bayangkan serumit apa pemrosesan dalam mentransformasikan wujud jamu yang biasanya cair, kaya akan rempah-rempah alami lalu dikemas dalam bentuk bubuk padat?

Kalau tidak benar-benar menggunakan teknologi yang canggih dan modern, dijamin Herbadrink itu tidak akan sampai di tangan kita. Karena kebersihan dan kehigienisannya juga harus memenuhi standar BPOM. 

3. Bebas Gula dan Tetap Enak

Tentu saja Herbadrink aman dikonsumsi oleh siapapun, termasuk para penderita diabetes. Iya, masih tetap manis kok, tapi manisnya bukan dari Glukosa yang kalorinya tinggi banget. Melainkan berasal dari Sukralosa, pemanis buatan tanpa kalori.

Sukralosa yang 0 kalori ini tidak memiliki efek pada metabolise karbohidrat, kontrol glukosa darah ataupun pelepasan insulin. Jadi Herbadrink aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan untuk penderita diabetes.

4. Kemasan Praktis, Tinggal Seduh

Herbadrink sengaja disajikan dalam bentuk kemasan karena ia mengerti akan kebutuhan kita sebagai kaum milenial, yang dituntut serba praktis dan cepat. Hanya dengan mengambil Herbadrink dalam tas, lalu disobek kemudian dituangkan ke dalam gelas bersama air hangat, jadi deh. Sangat praktis.

Biasanya, saya selipin Herbadrink di dalam tas. Kalau di perjalanan butuh kan bisa langsung diambil dan dituang ke dalam minuman. Nggak hanya dituang di air hangat kok, dimasukkan ke minuman apapun rasanya masih bisa nyatu kok.

5. Tidak Ada Endapan yang Tersisa

Saat kita hendak menghabiskan Herbadrink, maka habiskan saja hingga tetes akhir. Sebab, tidak ada ampas atau endapan yang tersisa. Hal ini membuat kita semangat dalam menghabiskan minuman herbal ini hingga tak bersisa.

Dengan tidak adanya endapan, maka kita bisa memastikan bahwa seluruh khasiat dari kandungan yang ada di Herbadrink, dijamin masuk ke tubuh dan menjadi kebaikan alami yang berproses di dalam tubuh kita.

Penerapan Pola Hidup Sehat Untuk Tetap Kuat di Tengah Pandemi

Pandemi membuat kami semakin aware dan peka terhadap kesehatan masing-masing anggota keluarga. Kami sadar bahwa pola hidup sehat harus diterapkan. Mulai pandemi ini, hingga nanti meski pandemi telah berakhir.

Saya dan Ibu sepakat, bahwa penerapan pola hidup sehat harus dijalankan setiap hari, hingga tua nanti.

Sejauh ini, kami telah menerapkan 5 pola hidup sehat untuk saling menjaga kesehatan masing-masing. Tentu saja, mengonsumsi minuman herbal Herbadrink masuk di bagian terakhir karena kami baru menggenapinya sejak 2 bulan terakhir, hoho.


Herbadrink menjadi pelengkap pola hidup sehat kami untuk tetap kuat di tengah pandemi. Ia adalah kunci dalam mempertahankan daya tahan tubuh kami.

Saya dan Ibu yang notabene adalah perempuan aktif, sudah nggak mau-mau lagi untuk sakit-sakitan, meski itu hanya sebatas masuk angin ataupun pegal-pegal. Apalagi kita juga harus waspada terhadap virus covid-19 yang bisa menyerang kapan saja.

Maka, dengan menerapkan pola hidup sehat yang digenapi dengan mengonsumsi Herbadrink setiap pagi, menjadi solusi untuk mempertahankan daya tahan tubuh agar tetap sehat hingga tua nanti.

Sebagai perempuan, saya menganjurkan teman-teman yang juga perempuan untuk mulai rutin mengonsumsi Herbadrink. Iya, dimulai dari kita. Sebab, kitalah yang menjadi tunas dari pola hidup sehat yang lebih baik.

Video Spesial




Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

21 komentar

  1. alhmamdulilah, herbal memang berguna banget untuk daya tahan tubuh selama masa pandemi ini

    BalasHapus
  2. Aq juga selalu konsumsi Herbadrink kak, pas banget membantu menjaga daya tahan tubuh apalagi pas musim hujan kayak gink

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga mbak
      ini stok di rumah lagi abis
      mau beli lagi, hoho

      Hapus
  3. Herbadrink memang pilihan yang menenangkan karena terbuat dari bahan alamai dan aman dikonsumsi siapa saja. karena alami jadi ngga ada efek samping dong ya

    BalasHapus
  4. Herbadrink yang rasa jahe ini favorit banget, selalu nyetok dirumah apalagi musim penghujan seperti ini badan kadang suka meriang...

    BalasHapus
  5. Memang ampun deh dampak pandemi ini. Keuangan jadi babak belur :( Tapi kesehatan jangan sampai babak belur. Eh aku juga suka minum Herbadrink. Yang Wedang uwuh, jahe, sama kunyit asem. Beras kencur suka juga tapi jarang nemu di toko langganan.

    Btw, video animasinya baguuus. Cuma itu si mamah kayak terdorong oleh tenaga dalam Kak Ros :))

    BalasHapus
  6. Wow...aku suka videonya yang kereen. Herbadrink minuman herbal yang menyehatkan. Aku paling suka rasa jahe dan beras kencurnya. Minuman ini cocok banget untuk menjaga stamina tubuh agar tetap terjaga imunitasnya di masa pandemi ini.

    BalasHapus
  7. saya paling suka dengan minuman sari jahe ini. Bahkan sejak dulu masih muda suka banget bikin minuman teh jahe sendiri.

    BalasHapus
  8. Paling suka nih yang rasa jahe. Angetnya pas dan engga terlalu manis. Apalagi Bandung lagi dingin nih, sering hujan. Semoga sehat terus...

    BalasHapus
  9. Masa pandemi seperti ini daya tahan tubuh memang sangat penting banget. Herbadrink oke banget nih. bisa dicoba

    BalasHapus
  10. aku juga suka minum herba drink nih mba, selain rasanya enak, hangat di tubuh dan bisa usir masuk angin juga yaaa

    BalasHapus
  11. Sebelum pandemi sering nyobain ini, tapi yang temulawak dan beras kencur. Rasanya lezat. Perlu banget waspada setiap gejala yang dirasakan ya, apalagi sekarang pandemi Corona

    BalasHapus
  12. Herbadrink Sari Jahe ini juga andalan saya kalau harus mengerjakan sesuatu sepulang dari kantor. Ngetik-ngetik di depan komputer ditemani jahe hangat dari herbadrink, duh enak banget

    BalasHapus
  13. Paling seneng minum-minuman tradisional gini, apalagi cuacanya juga pas, dingin-dingin minum sari jahe anget. Badan hangat, imunitas juga meningkat.

    BalasHapus
  14. Aku doyan loh wedang jahe mbak. Tapi berhubung selama pandemi harga tanaman obat jadi mahal, yowes. Beli yang instan aja kayak Herbadrink ini. Tinggal seduh 😉

    BalasHapus
  15. Wedang jahe my fave one, enak banget menghangatkan badan

    BalasHapus

Posting Komentar