Kalah di JRC, Serang Underwater Robot...!!!

14 komentar
Konten [Tampil]
Kami datang ke JRC dengan penuh cinta...

Tapi....... Huh, kalah lagi kalah lagi.

Kemaren, tanggal 3-4 Maret, aku sama temen-temen ikutan lomba di JRC. kita ikut di kategori line tracer analog estafet SMA. tapi sayang seribu sayang, eh kita kalah lagi. huh!

Tapiiiiiiiii, dari JRC kemaren, banyak hal yang telah kita perjuangkan dan nggak mungkin kita lupakan. Aku sebagai bendahara robotika, merasa riweuh ngurusi persiapannya temen-temen. yang belum ndaftarlah, yang belum ngurusi transport, yang berkuranglah timnya, haduuuuuuuh.

Awal kita ndenger ada lomba di JRC, kita merasa sangat antusias. Ada banyak tim yang ndaftar. Ada 7 tim yang mendaftarkan diri ke aku. Lalu, temen-temen ndenger gossip miring kalo UTS (Ujian Tengah Semseter) diadakan  tanggal 5maret. siapa yang nggak heboh coba?! 4 tim langsung mengundurkan diri. aku dan Demy (ketua robotika) langsung bingung gelagapan. tinggal 3 tim yang ikut! Ah, gimana ini?! Bu Vika selaku guru pembina robotika, nggak masuk saat hari penuh ribet itu, beliau sakit. Duh, aku sama Demsy minta bantuan siapa bu? Sms nggak pernah, telpon nggak pernah. Ah, Bu Vika, angkat dong telponku...!!!!

Aku pun nekat nanya ke Pak Jaya, guru  seni yang memiliki kumis setebal jenggot gorila. Pak Jaya malah mengarahkan kami untuk nanya ke Bu Harlis. Dan ternyata Allah sangat baik kepadaku. UTS nya bukan tanggal 5, soalnya tanggal 5 kakak kelas ada US (Ujian Sekolah). dan tanggal untuk UTS, masih geje.

Beruntung, yang ikut ternyata ada 4 tim. Seenggaknya personilnya lebih banyak daripada 3 tim. 4 tim ini beranggotakan:

Pinandhita 1: Aku, Rere, Angga

Pinandhita 2: Fafa, Eko, Bangkit

Pinandhita 3: Demsy, Kevin, Rina

Pinandhita 4: Qiyan, Valen

Di kelompoknya Qiyan, seharusnya ada Saroh, tapi tiba-tiba dia mendadak nggak ikut soalnya dia ada penerimaan raport aksel. Sebenarnya, aku itu nggak satu tim sama Rere dan Angga. AKu itu satu tim sama Kevin dan Rizky. Tapi Rizky sibuk olimpiade, walhasil aku mengikhlaskan Kevin untuk gabung di timnya Demsy yang saat itu cuma ada Demsy sama Rina. Sebenarnya juga, Rere dan Angga itu satu tim sama Samsul, tapi Samsul keburu ngacir gara-gara dia ndenger gossip kalo UTS tanggal 5. Walhasil masuklah aku di tim Pinandhita 1. Begitu ceritanya...

Perjuangan yang sangat melelahkan adalah perjuangankan dan Demsy. Sebagai bendahara dan ketua yang rajin dan baik hati, kita berdua yang ngurusin semua-muanya. Pendaftaran yang biasanya diurusin Bu VIka, malah kita yang ngurus. Kalo register online sih kita bisa bu, tapi kalo disuruh ke bank? Nggak ada yang berpengalam bu... Hari Jumat, kita ngurusin uang pendaftaran dan cabut ke bank. Kevin juga ikut, dia kan wakil ketua, seenggaknya dia diajarin bagaimana ngurusin ini itu untuk persiapan dia menjadi ketua robotika tahun berikutnya.

Pendaftaran terakhir adalah tanggal 25 Februari. Kita udah transfer uang pendaftaran. Tapi kita baru mendaftarkan diri tanggal 26 Februari. Nah loh? Tapi untungnya Bu Vika udah telpon ke panitianya kalo kita bakalan telat ndaftarnya tapi uang nggak telat. Nah, permasalahan tentang pendaftaran pun udah kelar.

Permasalahan keduaL transport. Kita naik apa ke Surabay? Pinjam bis pemda, nggak mungkin, soalnya kita di sana 2 hari. Pinjam mobil sekolah, nggak mungkin, sekolah mah pelit. Pinjam mobilnya temen-temen, kok dipake semua? Mobilku katanya dipake SMP Al-Ikhlash. Mobilnya Demsy dibawa ke Malang, mobilnya Fafa nggak bisa, mobilnya Rere lagi di bengkel, mobilnya Kevin lagi error. 

Ah, naik apa ini? Alternatif lain adalah nyewa kendaraan yang berarti kita harus membayar dan merogoh kocek lebih dalam. Tapi tetep aja, kita nggak nemu sewa-sewaan. Hari Jumat sore, aku dan Demsy nekat menerobos hujan yang deras untuk nyari persewaan mobil. Rencananya mau nyewa 2 mobil. Tapi itu belum sopir dan bensin. Jadi, sehari kita bisa habis satu juta untuk 2 mobil, 2 sopir dan uang bensin. Kita kan nginep 2 hari, masa'mbayar 2 juta? Kalo dibagi orang 12 (peserta sama Bu Vika), kira-kira kita habis 160 ribu setiap anak. Lah kok uang transport lebih mahal daripada uang pendaftaran?  

Lalu kita diarahkan untuk nyewa elf. Dan kita ngambil keputusan bahwa kita nyewa elf, setiap anak mbayar 65000. Perihal pulangnya 'opo jare wes'. Entah naek elf lagi, entah naek kereta api atau mungkin nggak pulang, apa kata nanti wes. 

Kita berangkat tanggal 3 maret, tapi malem sabtu temen-temen masih ada di rumah. Line tracernya masih belum beres. Demsy, Eko, Bangkit, Fafa, Angga dan Kevin masih ada di rumah. Padahal, 2 jam lagi kita harus berangkat. AKu sebagaik pemilik rumah, masih belum mandi dan masih belum beres-beres untuk perlengkapan JRC. Fiuh, masih repot ngurusin line tracer...

Kita pun berangkat jam 1 malam naik elf. Yag duduk di depan sendiri menemani pak sopir adalah Bangkit. Aku duduk di bangku kedua bareng Kevin dan Fafa. Di belakangku ada Qiyan sama Valen. Di belakangnya ada Rere sama Rina. Di belakang sendiri ada Demsy, Eko dan Angga. Ayahku ikut bareng SMP Al-Ikhlash. Lah kita berangkat nggak ada gurunya sama sekali... nasib... nasib...

Kita nyampe di ITS jam 5 pagi. Cepet banget kan??? kita langsung menuju masjid ITS untuk mandi dan persiapan sholat subuh. Dan sialnya, kita sholat subuh jam 6 pagi gara-gara ngantri mandi, hwehe...

Lalu, kita langsung cabut ke gedung robotika dan registrasi. Biasanya yang ngurusin registrasi ulang adalah Bu VIka. Tapi sekarang Bu Vika nggak ikut. Jadi, aku dan Demsy deh yang ribet ngurusin regsitrasinya temen-temen.

Kemudian, kita persiapan lomba dengan menyiapkan line tracer. Kan di analog estafet ini dibutuhkan 2 line tracer analog. Nah, line tracer ku yang beres cuma satu dan itu berjalan maksimum. tapi yang satunya lagi galau, nggak mau jalan gara-gara nyetreamnya kurang. 

Dan... Rere pun nangis... Jangan nangis dong Re... Aku jadi bingung kalo kamu nangis...

Nggak berapa lama kemudian, Rere pun sudah ceria lagi. Dan kita hepi-hepi lagi deh.

Line tracer yang lolos dan mulus mengikuti lintasan hanyalah milik Demsy. Yang lainnya pada buyar semua. Semoga timnya Demsy masuk final. Soalnya, kata Bu Vika, kalau ada salah satu tim yang masuk final, sekolah akan membiayai transport hari minggu dan uang penginapan.

Sore hari kita teramat galau gara-gara bingung 'timnya Demsy beneran katut final apa enggak?'

Planning kita setelah galau: ke masjid untuk mandi dan sholat ashar, sekalian juga sholat magrib, nyari makan, balik lagi sholat isya, lalu ke tempat parkir depan gedung robotika untuk ngemper gara-gara nggak nemu penginapan dan nggak punya uang untuk penginapan. Sedangkan pengumuman pemenang akan diumumkan jam 12 malam via online. Haduuuuuh, makin miris nih nasib. Mau nggak mau kita harus nginep dan ngemper.

Saat magrib, tiba-tiba ayahku telpon dan nyuruh kita ke gedung robotika untuk jemput ayah karena ayah nemu penginapan buat kita. Setelah menjemput ayah, kita pergi ke asrama haji, soalnya kita mau nginep di sana. 

Dan permasalahan selanjutnya adalah yang tersisa tinggal 2 kamar. tetapi kamar yang satunya sudah dibooking ponorogo, tapi masih belum ada konfirmasi lagi dari Ponorogo. Dan terpaksa kita pun harus berbagi kamar dengan cowok-cowoknya. Tapi, meskipun kita semua tidur sekamar, toh kita nggak ngapa-ngapain, ya toh? 

Di kamar tersebut tersedia 5 springbed. 3 spring bed kita gabungin untuk tempat tidurku, Rere, Qiyan dan Valen. 1 springbed dipake Rina sendiri gara-gara dia sakit. Tersisa 1 springbed dan diisi oleh Bangkit, Angga dan Fafa. Sedangkan, Demsy, Kevin dan Eko tidur di bawah beralaskan lantai. Ya Allah... kita sungguh menderita...

Dan saat aku online via hape, ternyata timnya Demsy masuk final. Ini artinya uang transport hari Minggu dan uang penginapan ditanggung oleh sekolah. Fiuh, senangnya...

Tahap final ini dimulai dari babak 54 besar, mereka berhasil dan berlanjut ke babak 18 besar. Tapi disini mereka kalah cepat. Walhasil kita pulang deh... ya sudahlah, mungkin belum saatnya kita menaklukkan JRC...


Nah, ini fotoku bareng Rere. Background kita ini adalah suasana JRC.



Sial, kenapa ada Angga di foto ini? Lah wong sebenarnya aku cuma pengen foto berdua sama Rere, eh si kucrut tiba-tiba muncul. Jelek deh hasilnya.

 lomba-robot-jrc 

Nah, saat foto ini ditag di facebokk oleh Valen, aku ngasih komentar gini:
Hah? Emangnya tidur itu fashion??? Wuah, yang gila yaa Angga kalo gini...



Ini foto kita sebagai peserta JRC.
lomba-robot-jrc 
Dari kiri ke kanan: Demsy (yang kakinya di atas), Rere, Valen, Rina, Kevi, Angga, Eko, Bangkit, Fafa, aku dan Qiyan (yang kepalanya di bawah)

 

Pasti kalian bertanya, 'kenapa ceweknya pada tutup hidung semua?' jawabannya adalah 'karena cowoknya pada kentut semua, dan kentutnya bau, jadi kita tutup hidung deh, hwehe'


lomba-robot-jrc
Eh, foto di atas "so sweet ya?" 
Ya so sweet, ya geje, ya ampun deh...


Ehem ehem,
Kami akui kami kalah di JRC ini, tapi kami nggak akan pernah putus asa untuk meraih kemenangan kami yang tertunda. Tanggal 30 maret nanti, kita ada workshop di ITS teknik kelautan dan tanggal 1-2 Mei kita ikuta lomba underwater robot contest di tempat yang sama. Temanya tentang robot bawah air. Kami berharap, semoga kami bisa menang, karena kami tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah mendukung kami.

Ayo rek, serang ITS dengan kemenangan kita!!!!!!







Related Posts

14 komentar

  1. wah asyik banget ya show pasti hmm...

    BalasHapus
  2. Wah....keren dan hebat, disaat tergencet antara mempersiapkan UTS dan mempersiapkan lomba kalian bisa memutuskan sebuah pilihan yang tepat. Bisa ikut lomba dan ikut UTS di kemudian hari. Tim yang kompak.

    BalasHapus
  3. nah gitu. . . . meski kalah tapi harus tetep semangat. . . jadikan kelemahan dalam kekalahan sebagai bahan perbaikan. . .. cayo. ..

    BalasHapus
  4. Itu baru anak-anak muda penuh semangat.. pantang menyerah karena kekalahan adalah kesuksesan yang tertunda... tinggal tingkatkan semangat, improvisasi dan matangkan persiapan demi menggapai kemenangan.

    makasih sudah mampir di rumah maya saya ya Cha.. :)

    BalasHapus
  5. Tetap semangat sob, tunggau pembalasan berikutnya hahaha....

    BalasHapus
  6. Kalah gak apa-apa, yang penting sudah semangat. ^^

    BalasHapus
  7. lanjut terus, jgn patas semarang dan patah arang, maju terus pantang mundur seperti kata pak wagino :)

    BalasHapus
  8. masih ada hari esok... hehehe

    anyway satu juta untuk 2 mobil, 2 sopir dan uang bensin? serius? iitu gak terlalu mahal, kukira mbak. hahhahaha

    BalasHapus
  9. Wahhh... Keren juga yah kamu. Pinter berarti :)) *nyenengin. Biar seneng* tapi, emang bener sih. Dan, kamu yang pake baju kuningkah??

    sangat melelahkan. Ada gitu yang rela cape2an demi kegiatan tersebut. Semangat 45 :)

    BalasHapus
  10. wah...baca kisah JRC di ITS..jd bikin kangen deh dengan kampus tercintaku. Semoga sukses utk kontes selanjutnya, salut utk semangatnya yg membara ya:) keep movin...

    BalasHapus
  11. JRC itu apaan ? kamu sma apa smk kok ikut loma gitu gituan :D

    wah nice experimen ya :)

    BalasHapus
  12. kita sm sm dari jatim loh XD haha

    nice blog sist. do you mind to follow each other ?

    let me know yah :D
    visit back and drop ur comment there

    BalasHapus

Posting Komentar