Menampilkan postingan dengan label novel Baleriano

Mencari Anya = Davin - Baleriano Chapter 23

Aku hanya memiliki nomor ponsel Anya. Dan dia adalah satu-satunya keluarga Davin yang saat ini bisa kuhubungi. Aku mencoba menelepon Anya. Ter…

Second Clue - Baleriano Chapter 22

“Na, aku mau nanya, boleh?” “Nanya aja,” jawab Nana centil. “Radit dimana?” tanyaku dengan hati-hati. “Loh? Kok elo nanya Radit?!” tanya Nana dengan nada tinggi. Sepertinya ia akan mencurig…

Sebuah Pencarian - Baleriano Chapter 21

Hari ini matahari bersinar sangat cerah. Aku melangkah menuju sebuah distro yang bernama ‘Dendis’ yang merupakan singkatan dari Denna Distro’s.…

Setumpuk Mawar Putih - Baleriano Chapter 20

Aku mengambil tumpukan mawar putih yang berada di meja dekat pintu kamarku. Ada banyak mawar putih. Aku yakin, ini semua pasti pemberian Davin. …

Maaf - Baleriano Chapter 19

Aku tersadar. Aku terbangun dari tidur panjangku. Aku menyadari sebuah hal yang mengingatkanku pada diriku. Aku sadar, ternyata aku semakin jauh dari Tuhan. Semenjak kebencian yang tiada habi…

Crazy On 3 Days - Baleriano Chapter 18

Aku tidak mau keluar dari kamar. Kegiatanku hanyalah melamun, menyesali diri mengapa aku sebodoh ini. Dan tentu saja mengutuk orang yang telah …

Tragedi Pagi Hari - Baleriano Chapter 17

“Kara kan mantan pacar saya,” jawab Davin mantap. Otakku serasa pecah. Saraf-sarafku membelilit satu sama lain. Mataku melotot. Hidung dan tel…

Berlari Denganmu - Baleriano Chapter 16

Pagi ini sangat cerah. Matahari bersinar cukup terik. Tidak perlu takut hitam karena terkena sengatan matahari, toh jarum jam masih belum menu…

Romantic Night - Baleriano Chapter 15

Kami telah tiba di restoran “Romantic Night” sejak 10 menit yang lalu. Tak banyak hal yang kami bicarakan. Aku pribadi, merasa canggung saat b…

Deg Deg Deg - Baleriano Chapter 14

Aku sedang berada di ruang keluarga, menonton televisi dengan camilan kripik kentang dan segelas orange juice. Aku duduk di sofa bersama Mama yang sedang sibuk mengganti channel tv sesuka hati…

Pernikahan Om Danang - Baleriano Chapter 13

Kata orang, dua hal yang paling membahagiakan bagi umat manusia secara umum adalah ketika menikah dan ketika melahirkan. Kata orang sih, menikah…

Balet + Ngebor - Baleriano Chapter 12

15.10 Dua puluh menit lagi mereka berdua akan hadir. Aku masih sibuk membuat sketsa sepatu baru yang baru saja dipesan pelangganku. Dia memin…

Puisi-Puisi Davin - Baleriano Chapter 11

15 September. Aku melingkari sebuah tanggal pada kalender yang sengaja kuletakkan di atas meja. Tanggal tersebut adalah tanggal istimewa bagi…

Kesempatan Langka - Baleriano Chapter 10

13.00 wib Siang ini gerimis. Memang cerah, tetapi gerimis. Ibarat manusia, wajahnya cantik tapi budi pekertinya tidak seimbang dengan parasny…

Dinner Seru! - Baleriano Chapter 9

Malam ini adalah malam yang dinanti-nanti olehku sejak dua hari yang lalu. Ingin rasanya malam minggu itu tiba, dan sekarang telah tiba. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Sekujur t…

Gaun Merah Marun - Baleriano Chapter 8

“Ma, nanti sore Mama kosong nggak?” tanyaku pada Mama yang tiba-tiba kurangkul dari belakang. Mama sedang asyik memasak di dapur. “Kenapa say…

Sebuah Tiket Dinner - Baleriano Chapter 7

2 komentar
Davin mengantarkanku kembali ke rumah. Aku pulang dengan perasaan yang campur aduk. Kesal karena mendadak dipromosikan di keluarga orang yang ba…

Di Luar Skenario - Baleriano Chapter 6

Aku terbangun. Sinar matahari yang menerobos jendela kamarku memaksaku terbangun dari tidur singkatku. Baru aku sadari bahwa aku tidur dengan p…